Liputan6.com, Jakarta Pemahaman tentang batas sholat isya menjadi hal yang sangat penting bagi setiap muslim untuk memastikan ibadah yang dilakukan tetap sah sesuai syariat. Sebagai salah satu dari lima waktu sholat wajib, pengetahuan tentang batas sholat isya membantu umat Islam mengatur waktu mereka dengan lebih baik, terutama di era modern yang penuh kesibukan ini.
Banyak pertanyaan yang sering muncul seputar batas sholat isya, seperti apakah boleh mengerjakannya pada dini hari atau mendekati waktu subuh. Memahami batas sholat isya dengan benar tidak hanya memastikan keabsahan ibadah, tetapi juga membantu kita menghindari kelalaian dalam menunaikan kewajiban ini.
Advertisement
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang batas sholat isya berdasarkan dalil-dalil yang shahih dan pendapat para ulama. Pengetahuan tentang batas sholat isya ini penting untuk memastikan bahwa ibadah kita diterima dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Advertisement
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, ketentuan batas sholat Isya dan sholat lainnya, pada Kamis (14/11).
1. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Isya
Sholat isya merupakan salah satu dari lima sholat wajib yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam pelaksanaannya. Secara bahasa, sholat berasal dari kata shalla-yushalli-shalaatan yang berarti doa atau pujian. Dalam konteks syariat, sholat adalah ibadah khusus yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Allah SWT menegaskan kewajiban sholat dalam Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 77:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung."
Pentingnya sholat juga ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Thabrani:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya: "Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya buruk, rusaklah semua amalnya."
2. Ketentuan Waktu Sholat Isya
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, batas waktu sholat telah dijelaskan dengan detail, termasuk waktu sholat isya:
وَقْتُ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الْأَوْسَطِ
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa waktu sholat isya berlangsung hingga pertengahan malam. Para ulama telah melakukan perhitungan detail untuk menentukan waktu tersebut:
Waktu Utama (Ikhtiyari):
- Dimulai setelah hilangnya syafaq (mega merah)
- Berakhir pada pertengahan malam (sekitar pukul 23.00 WIB)
- Dihitung berdasarkan rentang waktu antara maghrib dan subuh
Waktu Darurat (Dharuri):
- Dimulai dari pertengahan malam
- Berakhir saat terbit fajar shadiq
- Diperuntukkan bagi yang memiliki udzur syar'i
Advertisement
3. Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Isya
Dalam menentukan waktu terbaik untuk mengerjakan sholat isya, terdapat beberapa ketentuan yang didasarkan pada hadits dan praktik para sahabat. Umar bin Khattab dalam suratnya kepada Abu Musa Al-Asy'ari memberikan panduan yang jelas:
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ ... وَأَنْ صَلِّ الْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ فَإِنْ أَخَرْتَ فَإِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya: "Bahwa Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa al-Asy'ari: 'Sholatlah isya pada sepertiga malam (pertama). Jika engkau mau mengakhirkan, silakan lakukan pada pertengahan malam, jangan termasuk orang yang lalai.'"
Waktu pelaksanaan sholat isya dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
Waktu Paling Utama:
- Di awal waktu untuk sholat berjamaah di masjid
- Sekitar 3 jam 20 menit setelah maghrib
- Contoh: jika maghrib pukul 18.00, maka sekitar pukul 21.20 WIB
Waktu yang Diperbolehkan:
- Hingga pertengahan malam untuk yang memiliki halangan
- Sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing
- Tetap memperhatikan batas waktu yang ditentukan
4. Larangan dan Anjuran Terkait Sholat Isya
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pelaksanaan sholat isya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Artinya: "Rasulullah memakruhkan tidur sebelum sholat isya dan berbincang-bincang setelahnya."
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Larangan:
- Tidur sebelum melaksanakan sholat isya
- Berbincang-bincang yang tidak perlu setelah isya
- Menunda sholat hingga keluar waktu tanpa uzur
Anjuran:
- Mengerjakan di awal waktu jika mampu
- Sholat berjamaah di masjid
- Menjaga wudhu hingga waktu sholat
Pengecualian:
- Boleh mengakhirkan bagi yang memiliki uzur
- Diperbolehkan bagi yang menunggu jamaah
- Wanita yang sholat di rumah
Hikmah Penentuan Waktu Sholat Isya
Penetapan waktu sholat isya memiliki berbagai hikmah yang dapat kita petik, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ
Artinya: "Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga malam atau setengahnya."
5. Batas Waktu Sholat Lainnya
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai batas waktu setiap sholat wajib, yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Mengetahui waktu-waktu ini penting bagi umat Islam agar dapat melaksanakan sholat pada waktunya sesuai ketentuan yang telah diajarkan.
1. Waktu Sholat Subuh
Sholat Subuh dimulai saat munculnya fajar shodiq, yaitu cahaya putih yang membentang secara horizontal di ufuk timur. Fenomena fajar shodiq ini menandakan datangnya waktu Subuh. Cahaya ini berbeda dengan fajar kadzib, yang muncul lebih awal dan terlihat sebagai cahaya memanjang secara vertikal, yang kemudian menghilang. Waktu Subuh berakhir ketika piringan atas matahari mulai terbit di ufuk timur. Artinya, umat Islam yang belum sholat Subuh sebelum matahari terbit dianggap telah melewatkan waktu sholat Subuh.
2. Waktu Sholat Dzuhur
Waktu Dzuhur dimulai ketika matahari tergelincir ke arah barat setelah mencapai titik tertingginya di langit. Momen ini dikenal dengan sebutan zawal atau pergeseran matahari dari tengah langit ke arah barat. Waktu Dzuhur ditandai pula dengan mulai terbentuknya bayangan suatu benda, yang baru terlihat jelas setelah posisi matahari berpindah dari titik tertinggi di siang hari. Waktu Dzuhur berakhir ketika bayangan suatu benda sudah mencapai panjang yang sama dengan bendanya, yang sekaligus menandakan masuknya waktu Ashar.
3. Waktu Sholat Ashar
Sholat Ashar dimulai ketika bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Ini adalah titik awal waktu Ashar. Beberapa ulama berpendapat bahwa waktu Ashar baru benar-benar masuk jika bayangan suatu benda lebih panjang dari benda tersebut, tergantung pada mazhab yang diikuti. Waktu Ashar berakhir menjelang waktu Maghrib, yaitu ketika matahari mulai terbenam. Penting untuk diperhatikan bahwa sholat Ashar sebaiknya tidak ditunda hingga mendekati matahari terbenam, karena waktu tersebut dikenal sebagai waktu yang makruh (tidak disukai) untuk melaksanakan sholat.
4. Waktu Sholat Maghrib
Sholat Maghrib dimulai segera setelah seluruh piringan matahari tenggelam di ufuk barat, atau dengan kata lain, saat matahari benar-benar terbenam. Waktu Maghrib termasuk waktu yang cukup singkat dibandingkan dengan waktu sholat lainnya, sehingga sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat Maghrib di awal waktu. Waktu Maghrib berakhir ketika masuk waktu Isya, yaitu saat langit telah benar-benar gelap dan sinar kemerahan di langit barat menghilang sepenuhnya.
Memahami batas-batas waktu sholat ini dapat membantu setiap Muslim untuk mengatur waktu sholatnya dengan lebih baik, sekaligus menghindari kebiasaan menunda-nunda sholat hingga mendekati batas akhir waktu. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan membantu dalam meningkatkan disiplin dalam menjalankan sholat tepat waktu.
Advertisement