Liputan6.com, Jakarta Setiap ibadah shalat dalam Islam harus dimulai dengan niat yang benar sebagai salah satu rukun yang menentukan keabsahan ibadah tersebut. Niat tidak sekadar ucapan yang dihafalkan, tetapi juga mencerminkan kesungguhan dan kesadaran diri seorang muslim dalam menjalankan perintah Allah SWT. Kehadiran niat dalam shalat menjadi penanda bahwa seseorang melakukan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Shalat Isya sebagai salah satu shalat wajib yang dilaksanakan di malam hari memiliki ketentuan khusus dalam hal niat, baik ketika dilakukan secara munfarid (sendiri) maupun berjamaah. Perbedaan niat ini menunjukkan variasi posisi seseorang dalam pelaksanaan shalat, apakah sebagai makmum yang mengikuti imam, atau sebagai imam yang memimpin jamaah.
Advertisement
Dalam praktiknya, niat shalat Isya harus diucapkan dengan jelas dalam hati, meskipun boleh juga dilafalkan dengan lisan secara perlahan. Kewajiban menunaikan shalat Isya berlaku bagi seluruh muslim yang sudah baligh dan berakal, tanpa terkecuali.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat sholat Isya' sendiri dan berjamaah serta tata caranya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/10/2024).
Niat Sholat Isya Sendiri dan Berjamaah
Bagi yang mengerjakan sholat sendiri, berikut ini bacaan niat sholat Isya yang harus dilafalkan:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
Arab Latin: Ushalli fardu I'syaa i arba'a rok'aataim mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat saat ini karena Allah ta'ala."
Sedangkan bagi anda yang mengerjakan sholat Isya' dengan berjamaah dan menjadi makmum, berikut ini lafadz niatnya:
أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli fardu al-I'syaa'i arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku niat melaksanakan shalat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah ta'ala."
Sementara untuk imam sholat Isya berjamaah, berikut ini bacaan niat yang perlu dilafalkan:
أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli fardu al-I'syaa'i arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat melaksanakan shalat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah ta’ala."
Advertisement
Tata Cara Sholat Isya
Setelah mengetahui bacaan doa niat sholat Isya' sendiri dan berjamaah, anda perlu menghafalkan tata cara sholat Isya'. Berikut rinciannya:
1. Membaca niat sholat
Membaca bacaan doa sholat Isya' sendiri dan berjamaah yang telah dijelaskan di atas.
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dilakukan setelah membaca niat dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:
“Allaahu akbar”
Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan membaca do’a iftitah:
“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”
Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:
“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”
Dilanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
3. Ruku’
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara sholat Isya' selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
4. I'tidal
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:
“Sami’allaahu liman hamidah.”
“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”
5. Sujud
Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas sholat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
6. Sujud Kedua
Sujud kedua dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sholat sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek, melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at kedua.
7. Tasyahud Awal
Tasyahud Awal dilakukan pada raka’at kedua (kecuali shalat Subuh) setelah sujud yang kedua yaitu dengan duduk membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca tasyahud awal:
“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.”
8. Tahiyatul Akhir
Selesai tasyahud Awal, berdiri kembali dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allaahu akbar untuk mengerjakan raka’at ketiga. Rakaat ketiga dan keempat, dikerjakan sama dengan rakaat pertama. Baik dari bacaan doa sholat hingga tata caranya, yang membedakan yaitu tanpa membaca do’a Iftitah dan surat pendek.
Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:
“Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayy1baatu lillaah. assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamualainaa wa’alaa 'ibaadillaahish shaalihhn. asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidinaa muhammad. kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”
9. Salam
Selesai tahiyatul akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:
“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
Waktu Pelaksanaan Sholat Isya
Sholat Isya' dilaksanakan pada malam hari, tepatnya sejak hilangnya warna kemerahan di ufuk barat hingga tepat tengah malam. Sedangkan waktu sholat Isya secara dharuri berakhir hingga terbit fajar shadiq. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist berikut ini:
"Waktu Dzuhur ketika matahari tergelincir dan (hingga) bayangan seseorang sepanjang tinggi tubuhnya selama belum masuk waktu Ashar. Waktu Ashar selama matahari belum menguning. Waktu sholat Maghrib sebelum warna kemerahan di ufuk (setelah tenggelam matahari di barat) belum hilang.
Waktu sholat Isya hingga pertengahan malam. Waktu sholat Subuh dari sejak terbit fajar hingga belum terbit matahari. Jika matahari terbit tahanlah dari sholat karena matahari terbit di antara dua tanduk syaitan." (HR Muslim dari Abdullah bin Amr)
Advertisement