Liputan6.com, Jakarta Seiring pergantian tahun, ternyata harga kebutuhan pokok ikut naik, seperti harga beras. Selain harus berhemat, setiap rumah tangga perlu mengatur ketahanan pangan. Namun, belakangan muncul video aksi seorang wanita lanjut usia yang sengaja membuang-buang beras ke sungai.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa ini terjadi pada 10 Desember di Ruian, provinsi Zhejiang, Tiongkok timur. Seorang pria dan wanita lansia terekam sedang menuangkan beberapa karung beras ke sungai. Video tersebut viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi dari warganet.
Orang-orang yang lewat mempertanyakan alasan di balik tindakan tak biasa tersebut. Wanita yang diketahui bermarga Pan hanya mengatakan bahwa ia melakukan "sesuatu yang baik." Namun, banyak orang menganggap aksinya sebagai pemborosan beras mahal yang seharusnya dimanfaatkan dengan lebih bijak.
Terungkap alasannya, berikut Liputan6.com merangkum aksi viral wanita di China buang puluhan beras ke sungai melansir dari South China Morning Post, Kamis (19/12/2024).
Dugaan Ritual Fang Sheng
Banyak yang menduga aksi wanita itu terkait tradisi fang sheng. Ritual ini biasanya melibatkan pelepasan ikan, kura-kura, atau burung ke alam bebas. Tujuannya untuk memperoleh karma baik sesuai ajaran Buddha.
Namun, pelepasan beras ke sungai bukan bagian dari tradisi tersebut. Netizen ramai mempertanyakan keabsahan ritual ini. Beberapa bahkan menyebut tindakan itu sebagai “pemborosan yang tak masuk akal.”
Seorang saksi mata bermarga Liang mengaku heran melihat kejadian tersebut. “Ini di luar nalar. Saya tidak mengerti tindakan mereka,” ujarnya.
Advertisement
Klarifikasi Wanita yang Buang Beras ke Sungai
Dalam wawancara lanjutan, wanita bermarga Pan akhirnya memberikan penjelasan. Ia menyebut bahwa beras tersebut sudah rusak setelah terkena air. Karena dianggap tak layak dimakan, ia memilih membuangnya ke sungai untuk memberi makan ikan.
Tindakan itu dilakukan bersama seorang pria yang ia sewa sebagai pengemudi becak. Mereka tidak menyangka aksinya akan menjadi viral. Pan pun mengaku terkejut dengan reaksi publik yang sangat beragam.
Seorang pejabat konservasi air setempat menegaskan bahwa tidak ada hukum yang dilanggar. “Kita tidak bisa menghukum mereka karena beras bukan polutan,” jelasnya.
Reaksi Netizen
Berita ini langsung menyebar di berbagai platform media sosial Tiongkok. Banyak warganet yang menyayangkan aksi tersebut dan menyebutnya sebagai pemborosan makanan. Beberapa bahkan menyarankan agar beras itu disumbangkan saja.
“Sungguh pemborosan makanan!” tulis seorang netizen geram. “Jika mereka tidak membutuhkan beras, mereka bisa menyumbangkannya kepada orang miskin,” tambah warganet lainnya.
Kasus serupa pernah terjadi sebelumnya di Tiongkok. Contohnya, seorang wanita yang melepaskan kecoak di sebuah pemukiman dan sekelompok lansia yang menuangkan air mineral ke sungai. Semua insiden ini terus menjadi perhatian publik karena dianggap sebagai tindakan yang tak masuk akal.
Advertisement