9 Makanan Khas Bantul yang Wajib Dicoba, dari Sate hingga Cemilan Tradisional

Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan wisata dan budayanya saja, tetapi juga dengan kulinernya yang menggugah selera.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Jan 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 12:30 WIB
Gudeg Manggar Ikon Kuliner Bantul, Bermanfaat untuk Kecantikan
Manggar adalah putik dari bunga kelapa muda yang dipakai sebagai bahan utama pengganti nangka muda.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan wisata dan budayanya saja, tetapi juga dengan kulinernya yang menggugah selera. Salah satu daerah yang menyimpan berbagai makanan khas Bantul yang unik dan menggoda adalah Kabupaten Bantul, dengan berbagai hidangan tradisional yang telah menjadi identitas kulinernya.

Berbicara tentang makanan khas Bantul, kita tidak bisa hanya fokus pada gudeg yang sudah terkenal. Nyatanya, Bantul menyimpan berbagai kuliner unik yang tidak kalah lezat, mulai dari olahan daging yang khas hingga berbagai jenis mie tradisional yang memiliki cita rasa tersendiri.

Bagi pecinta kuliner yang ingin menjelajahi kelezatan makanan khas Bantul, terdapat beragam pilihan hidangan yang bisa dicoba. Dari sate dengan pengolahan unik hingga makanan ringan tradisional, setiap hidangan memiliki keistimewaan dan cerita tersendiri yang menjadikannya begitu spesial.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber beragam makanan khas Bantul yang enak, pada Rabu (15/1).

Olahan Daging Tradisional

Sate Klatak
Ilustrasi Sate Klatak. Photo by 8photo on Freepik... Selengkapnya

1. Sate Klatak

Sate klatak merupakan hidangan ikonik yang membedakannya dengan sate pada umumnya. Keunikannya terletak pada cara penyajian dan pembuatannya yang minimalis, hanya menggunakan bumbu garam, merica, dan bawang, tanpa kecap atau bumbu kacang yang biasa dijumpai pada sate lainnya.

Yang membuat sate ini semakin istimewa adalah penggunaan tusukan dari besi, bukan bambu seperti sate pada umumnya. Pusat kuliner sate klatak dapat ditemukan di kawasan perempatan Jejeran Wonokromo Pleret Bantul, di mana puluhan pedagang berjajar menawarkan kelezatan hidangan ini.

2. Sate Kronyos

Meski belum sepopuler sate klatak, sate kronyos menawarkan pengalaman kuliner yang unik dengan bahan dasar koyor atau gajih serta lemak sapi atau kambing. Nama "kronyos" berasal dari suara yang dihasilkan saat lemak dipanggang di atas bara api.

Cita rasa gurih dan tekstur berlemak yang khas menjadikan sate kronyos pilihan menarik bagi yang mencari pengalaman kuliner berbeda. Meski terdengar sederhana, proses pembuatannya memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang tepat.

Olahan Mie Tradisional

[Bintang] Bakmi Jawa
Bakmi Jawa. foto: Instagram (adelinapratomo)... Selengkapnya

3. Mi Lethek

Mi Lethek yang berasal dari Srandakan memiliki keunikan tersendiri dengan warna keruh kecokelatannya yang khas. Dibuat dari bahan dasar tepung tapioka dan singkong, mi ini diproses secara tradisional tanpa bahan pengawet.

Meski penampilannya mungkin kurang menarik (dari sinilah nama "lethek" atau kotor berasal), rasanya yang autentik dan teksturnya yang khas menjadikannya salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Bantul.

4. Bakmi Pentil

Bakmi Pentil dari Pundong menawarkan pengalaman menyantap mi yang berbeda dengan kombinasi mi putih dan kuning yang kenyal. Nama uniknya diambil dari kemiripan bentuknya dengan pentil ban, menunjukkan kreativitas lokal dalam penamaan kuliner.

Selain keunikan namanya, Bakmi Pentil juga terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih. Proses pembuatannya masih menggunakan cara tradisional untuk mempertahankan kualitas dan keaslian rasanya, menjadikannya salah satu warisan kuliner Bantul yang patut dilestarikan.

5. Mides

Mides, atau singkatan dari "Mie Pedes", merupakan olahan mie khas Pundong yang memiliki karakteristik unik. Dibuat dari tepung ketela/tapioka dengan ukuran mie yang lebih besar dari biasanya, Mides menawarkan pengalaman makan yang berbeda.

Keistimewaan Mides terletak pada penggunaan udang kering atau ebi sebagai pengganti ayam, menciptakan rasa gurih yang khas. Kombinasi rasa pedas dan aroma ebi yang kuat menjadikan Mides pilihan tepat bagi pencinta kuliner pedas.

Cemilan dan Kudapan Tradisional

geplak
geplak warna warni... Selengkapnya

6. Peyek Tumpuk

Peyek Tumpuk telah menjadi ikon kuliner Bantul dengan karakteristiknya yang tebal dan padat dengan taburan kacang tanah. Meski terlihat berat, peyek ini tetap renyah dan mudah dinikmati, hasil dari resep tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.

Dikenal sebagai kreasi Mbok Tumpuk, cemilan ini telah menjadi salah satu oleh-oleh populer dari Bantul. Keunikannya terletak pada tekstur yang tetap renyah meski ukurannya lebih tebal dari peyek pada umumnya.

7. Tiwul Ayu

Tiwul Ayu merupakan inovasi dari makanan tradisional yang dipopulerkan oleh Mbok Sum di Mangunan Dlingo. Berbeda dengan tiwul konvensional yang gurih, versi ini hadir dengan berbagai varian rasa manis dan topping beragam, dari keju hingga cokelat.

Transformasi makanan tradisional ini menjadi kudapan modern menunjukkan bagaimana kuliner lokal dapat beradaptasi dengan selera masa kini tanpa kehilangan esensi aslinya.

8. Geplak

Geplak telah lama menjadi oleh-oleh khas Bantul yang dicari wisatawan. Dibuat dari parutan kelapa dan gula, baik gula pasir maupun gula Jawa, makanan ini menawarkan rasa manis yang khas dan tekstur yang unik.

Proses pembuatan Geplak yang masih tradisional menjamin keaslian rasa dan kualitasnya. Tersedia dalam berbagai warna dan varian rasa, Geplak menjadi bukti kreativitas kuliner masyarakat Bantul dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi kudapan yang diminati.

9. Ayam Ingkung

Ayam Ingkung, meski awalnya merupakan hidangan ceremonial yang disajikan bersama tumpeng, kini telah berkembang menjadi kuliner populer yang bisa dinikmati sehari-hari. Keunikannya terletak pada cara penyajiannya yang utuh, tanpa dipotong-potong.

Proses pengolahan yang special dengan bumbu-bumbu tradisional menghasilkan cita rasa yang khas. Porsinya yang besar, biasanya cukup untuk 3-4 orang, menjadikannya pilihan ideal untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.

Setiap hidangan khas Bantul ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menyimpan cerita dan tradisi yang memperkaya khazanah kuliner Nusantara. Menjelajahi makanan khas Bantul menjadi pengalaman kuliner yang tidak hanya mengenyangkan perut tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang kekayaan budaya kuliner Indonesia.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya