Wajah-wajah Lesu Korban Kebakaran Glodok Plaza, Sempat Terjebak Kobaran Api

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu malam (15/1) sekitar pukul 21.30 WIB. Api diketahui bermula dari sebuah diskotek di lantai tujuh dan menjalar ke lantai lainnya, yakni delapan dan sembilan. Insiden ini menyebabkan sembilan orang terjebak di dalam gedung sebelum akhirnya berhasil dievakuasi.

Para korban, yang sebagian besar adalah pekerja di Glodok Plaza, berhasil diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran dan Palang Merah Indonesia (PMI). Mereka terlihat kelelahan dan terduduk lemas di area luar gedung. Salah seorang korban, Nedi, mengaku terjebak di lantai delapan sebelum diselamatkan oleh petugas.

Sementara itu, proses pemadaman berlangsung intensif dengan melibatkan 36 unit mobil pemadam kebakaran dan 180 personel. Kobaran api yang hebat memaksa petugas menggunakan strategi khusus untuk menjinakkan si jago merah.

Kebakaran di Glodok Plaza dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api pertama kali terlihat di sebuah diskotek yang berlokasi di lantai tujuh gedung. Kobaran api dengan cepat menyebar ke lantai delapan dan sembilan, membuat situasi semakin sulit dikendalikan.

Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi tak lama setelah laporan diterima. Mereka langsung memprioritaskan evakuasi sembilan orang yang terjebak di dalam gedung. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kepulan asap tebal dan panas ekstrem yang menyelimuti bangunan.

Pada pukul 23.21 WIB, status kebakaran masih merah. Api terus berkobar di beberapa bagian gedung, meskipun beberapa titik berhasil dikendalikan. Situasi ini memerlukan kerja keras dan koordinasi berbagai instansi untuk memastikan keselamatan semua pihak.

Sembilan orang yang terjebak di lantai delapan Glodok Plaza menjadi fokus utama tim penyelamat. Para korban terdiri dari pekerja yang sedang bertugas di malam hari. Mereka terlihat panik dan kelelahan setelah berhasil dievakuasi. Beberapa di antaranya mengenakan seragam kerja dan duduk di area luar gedung untuk beristirahat.

Korban bernama Nedi mengungkapkan bahwa dia dan rekan-rekannya sempat kehilangan harapan karena terjebak di lantai delapan. “Sudah agak lega, tadi terjebak di lantai delapan,” ungkapnya kepada wartawan, dikutip dari Merdeka.com. Para petugas PMI langsung memberikan penanganan medis kepada korban untuk memastikan kondisi mereka stabil.

Petugas juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran untuk mencegah warga mendekat. Langkah ini penting untuk menjaga keamanan di tengah proses pemadaman dan investigasi lebih lanjut.

Petugas pemadam kebakaran menerapkan dua strategi utama dalam memadamkan kebakaran di Glodok Plaza. Strategi pertama dilakukan dari luar gedung dengan menggunakan high pressure pump unit, fire stick, dan bronco skylight. Alat-alat ini memungkinkan petugas menjangkau area terdampak yang sulit dijangkau.

Strategi kedua dilakukan dari dalam gedung. Tim yang dilengkapi dengan breathing apparatus dan APD lengkap memasuki gedung untuk menjinakkan api dari area terdalam. Proses ini sangat berbahaya karena struktur gedung yang rentan runtuh akibat api.

Proses pemadaman masih berlangsung hingga dini hari dengan melibatkan 36 unit mobil damkar dan 180 personel. Kobaran api yang besar dan kepulan asap pekat menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan.

Berdasarkan informasi awal, kebakaran diduga berasal dari sebuah diskotek di lantai tujuh Glodok Plaza. Meski begitu, penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Tim Gulkarmat DKI Jakarta bersama instansi terkait akan melakukan pemeriksaan mendetail setelah situasi benar-benar aman.

Api yang bermula dari lantai tujuh dengan cepat merambat ke lantai lainnya karena material di dalam gedung yang mudah terbakar. Insiden ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar, meskipun angka pastinya belum diungkapkan.

Satriadi Gunawan, Plt Kepala Dinas Gulkarmat, mengingatkan pentingnya upaya pencegahan di tempat-tempat dengan risiko tinggi seperti ini. “Investigasi masih berlangsung, kami akan segera memberikan hasil temuan,” ungkapnya.

Penanganan kebakaran Glodok Plaza melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Gulkarmat, PMI, Kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Koordinasi lintas instansi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengevakuasi korban dan memadamkan api.

PMI memegang peran penting dalam menangani korban yang berhasil dievakuasi. Mereka memberikan bantuan medis dan memastikan para korban dalam kondisi baik. Di sisi lain, Kepolisian dan Satpol PP membantu mengamankan lokasi agar proses pemadaman dapat berjalan lancar.

Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya kerja sama dalam menghadapi situasi darurat. Dengan upaya bersama, api yang melahap gedung Glodok Plaza mulai berhasil dikendalikan pada Kamis dini hari.