Liputan6.com, Jakarta - Pahala dan berkah yang berlimpah dari Allah tentunya menjadi harapan bagi setiap muslim. Salah satu cara utama untuk meraih pahala adalah dengan banyak beribadah.
Di antara ibadah yang memiliki keutamaan dan pahala yang sangat besar adalah dengan menjalankan ibadah haji dan umrah. Bahkan Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa keduanya termasuk ibadah mulia yang mampu menghapus dosa-dosa seorang hamba.
Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan haji dan umrah. Beberapa faktor seperti keterbatasan finansial, usia, atau kesehatan mungkin menjadi penghalang bagi sebagian orang.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, apakah bagi mereka yang belum mampu melaksanakan ibadah tersebut, ada jalan lain untuk mendapatkan pahala yang setara dengan haji dan umrah?
Berita baiknya, Islam mengajarkan kita bahwa ada amalan-amalan tertentu yang dapat dilakukan dan memberikan pahala setara dengan haji dan umrah. Amalan apakah itu? Berikut uraiannya dikutip dari NU Online.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Sholat Berjamaah Lima Waktu di Masjid dan Sholat Dhuha
Sholat berjamaah lebih utama dibanding sholat sendirian. Selain mendapatkan pahala dua puluh tujuh kali lipat, sholat berjamaah di masjid juga dilimpahkan pahala ibadah haji bila dilakukan terus-menerus. Sementara orang yang mengerjakan sholat dhuha di masjid dihadiahi pahala ibadah umrah.
Penjelasan ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Umamah bahwa Rasulullah berkata.
من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره كأجر المعتمر
Artinya: “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan sholat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan sholat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR. Abu Daud).
Advertisement
2. Dzikir setelah Sholat Subuh Berjamaah, Lalu Sholat Dua Rakaat
Selain sholat lima waktu, orang yang berzikir setelah sholat shubuh juga diberikan pahala ibadah haji dan umrah. Syaratnya, dia harus tetap berdzikir di masjid sampai terbit matahari, kemudian mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.
Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bahwa Rasulullah berkata:
من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة
Artinya: "Siapa yang mengerjakan sholat subuh berjemaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan sholat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR. At-Tirmidzi).
Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan, yang dimaksud dzikir dalam hadis di atas tidak sebatas melafalkan kalimat dzikir, tetapi juga termasuk thawaf bagi orang yang berada di masjidil haram, serta majelis ilmu dan agama.
Hal itu dilakukan sampai terbit matahari dan sekira matahari setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunnahkan sholat dua rakaat. Sholat dua rakaat itu dinamakan dengan sholat sunnah isyraq.
3. Pergi ke Masjid untuk Menuntut Ilmu atau Mencari Kebaikan
Tidak hanya ibadah sholat yang mendapatkan pahala haji dan umrah, menuntut ilmu dan mengajar di masjid pun diberikan pahala ibadah haji. Sebagaimana penjelasan dari riwayat Abu Umamah bahwa Rasul berkata.
من غدا إلى المسجد لايريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجته
Artinya: “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).
Meskipun ketiga amalan di atas diberikan pahala ibadah haji dan umrah, bukan berarti orang yang mengerjakan amalan tersebut tidak diwajibkan haji dan umrah. Kewajiban haji dan umrah tetap berlaku bagi siapapun. Pahala ketiga amalan di atas diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan untuk memotivasi (targhib) umat Islam untuk melakukannya. Wallahu a’lam.
Advertisement