Liputan6.com, Jakarta Imlek atau Tahun Baru China menjadi salah satu perayaan terbesar dan paling meriah yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Momen ini tidak hanya dimaknai sebagai awal yang baru, tetapi juga menjadi waktu istimewa untuk berkumpul bersama keluarga, menghormati leluhur, dan menyampaikan doa untuk tahun yang penuh keberuntungan. Tradisi ini dirayakan dengan penuh semangat, menjadikannya sebagai simbol persatuan dan budaya yang kaya.
Setiap negara memiliki cara unik untuk merayakan Imlek, mencerminkan pengaruh budaya lokal yang memperkaya tradisi ini. Di Tiongkok, pesta kembang api yang megah mewarnai langit malam, melambangkan pengusiran roh jahat dan menyambut keberuntungan. Sementara itu, di Singapura, parade budaya yang meriah dan bazar kuliner khas menciptakan suasana penuh warna, menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Advertisement
Baca Juga
Keragaman tradisi ini menunjukkan bagaimana Imlek menjadi lebih dari sekadar perayaan keluarga. Ini adalah kesempatan untuk menjalin hubungan, melestarikan nilai budaya, dan menikmati berbagai kegiatan menarik. Dari pesta lampion hingga pertunjukan tari singa, Imlek di berbagai belahan dunia menawarkan pengalaman yang unik, mengundang siapa saja untuk merasakan kehangatan dan kemeriahannya.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tradisi Imlek di berbagai negara yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (26/1/2025).
1. Festival Lampion - Tiongkok
Di Tiongkok, Festival Lampion merupakan puncak dari perayaan Imlek, jatuh pada malam ke-15 dalam kalender Lunar. Festival ini memiliki akar sejarah yang kuat, berasal dari Dinasti Han lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Selama festival ini, ribuan lampion dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna menerangi malam, menciptakan suasana yang magis dan menggugah perasaan harapan.
Lampion-lampion tersebut tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga sebagai simbol keberuntungan. Banyak lampion yang dihiasi dengan kaligrafi berupa doa, harapan, atau kata-kata bijak yang melambangkan kebahagiaan dan rezeki. Salah satu tradisi unik dari festival ini adalah lomba menebak teka-teki yang tertulis pada lampion. Mereka yang berhasil menebak teka-teki akan dianggap beruntung di tahun baru.
Selain itu, Festival Lampion juga menjadi ajang pertunjukan budaya seperti tarian naga, tarian singa, dan parade seni lainnya. Pertunjukan ini tidak hanya memukau penonton, tetapi juga mencerminkan kebanggaan masyarakat Tiongkok terhadap warisan budaya mereka.
2. Parade Chingay - Singapura
Parade Chingay adalah salah satu bentuk perayaan Imlek yang paling spektakuler di Singapura. Parade ini dimulai pada tahun 1973 sebagai inisiatif untuk mempertahankan semangat perayaan Imlek setelah petasan dilarang oleh pemerintah. Chingay sendiri berasal dari dialek Hokkien yang berarti "pertunjukan seni kostum".
Parade ini diadakan setiap tahun dengan melibatkan ribuan penampil dari berbagai komunitas etnis di Singapura, termasuk Melayu, India, dan Tionghoa. Peserta parade mengenakan kostum megah yang mencerminkan tema budaya tertentu, dan berbagai kendaraan hias menampilkan dekorasi yang rumit serta memukau. Pertunjukan tari, musik, akrobat, dan efek cahaya menjadi bagian tak terpisahkan dari parade ini, menciptakan pengalaman yang penuh warna dan energi.
Parade Chingay juga melibatkan partisipasi warga lokal dan internasional, menjadikannya simbol keberagaman dan persatuan di tengah masyarakat multikultural Singapura. Perayaan ini tidak hanya dirayakan oleh komunitas Tionghoa, tetapi oleh seluruh penduduk Singapura sebagai bentuk kebanggaan nasional.
3. Makan Malam Reunion - Malaysia
Di Malaysia, malam sebelum Tahun Baru Imlek dikenal sebagai malam makan malam reuni atau "reunion dinner". Tradisi ini adalah momen yang sangat penting bagi keluarga Tionghoa, di mana anggota keluarga dari berbagai tempat berkumpul untuk berbagi kebahagiaan dan menguatkan hubungan keluarga.
Salah satu hidangan yang wajib ada dalam makan malam ini adalah Yee Sang, sebuah salad ikan mentah yang terbuat dari sayuran segar, irisan ikan segar, dan saus manis. Keluarga akan bersama-sama mencampur Yee Sang dengan menggunakan sumpit panjang, sambil mengangkatnya setinggi mungkin. Aktivitas ini dilakukan sembari mengucapkan doa keberuntungan dan harapan akan rezeki melimpah di tahun yang baru.
Tradisi ini melambangkan keharmonisan keluarga, rezeki, dan kesehatan. Makan malam reuni juga menjadi waktu untuk berbagi cerita dan mengenang pengalaman di tahun sebelumnya. Kehadiran anggota keluarga dalam acara ini dianggap sebagai tanda penghormatan terhadap nilai-nilai keluarga yang kuat.
4. Tradisi Menyapu Rumah - Korea Selatan
Di Korea Selatan, Tahun Baru Imlek dikenal dengan nama Seollal, yang dirayakan dengan tradisi-tradisi unik yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap leluhur. Salah satu tradisi yang dilakukan sebelum Seollal adalah membersihkan rumah secara menyeluruh.
Tradisi menyapu rumah ini memiliki makna simbolis, yaitu menghilangkan energi buruk dan membawa keberuntungan ke dalam rumah. Setelah rumah bersih, keluarga akan melakukan upacara penghormatan kepada leluhur yang disebut charye. Dalam upacara ini, makanan khas seperti tteokguk (sup kue beras) disajikan sebagai persembahan untuk leluhur.
Penyajian tteokguk memiliki makna khusus, yaitu melambangkan umur panjang dan kebijaksanaan. Selain itu, anggota keluarga akan mengenakan pakaian tradisional hanbok yang berwarna cerah, sebagai simbol kesopanan dan penghormatan terhadap tradisi.
Advertisement
5. Berburu Angpao - Indonesia
Di Indonesia, tradisi pemberian angpao menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, terutama oleh anak-anak. Angpao adalah amplop merah berisi uang yang diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada mereka yang belum menikah. Warna merah pada angpao melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari hal-hal buruk.
Selain itu, perayaan Imlek di Indonesia juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai dan tarian naga yang diadakan di mal, klenteng, atau tempat umum lainnya. Pertunjukan ini dianggap membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya biasanya dipenuhi dengan dekorasi Imlek yang megah, seperti lampion merah, patung shio, dan bazar makanan khas Tionghoa. Suasana ini menciptakan nuansa meriah yang khas dan menyatukan berbagai komunitas untuk ikut merayakan.
6. Pertunjukan Petasan dan Kembang Api - Vietnam
Di Vietnam, perayaan Imlek dikenal sebagai Tet Nguyen Dan atau Tet. Salah satu ciri khas perayaan Tet adalah pertunjukan petasan dan kembang api. Suara petasan dipercaya mampu mengusir roh jahat, sementara cahaya kembang api melambangkan awal yang cerah di tahun baru.
Selain petasan, masyarakat Vietnam juga menghias rumah mereka dengan pohon kumquat yang melambangkan kekayaan dan bunga persik yang melambangkan keberuntungan. Pada malam Tahun Baru, keluarga Vietnam melakukan ritual sembahyang kepada leluhur, sekaligus memanjatkan doa untuk kebahagiaan dan kesuksesan di tahun yang akan datang.
Tradisi Tet juga mencakup pemberian hadiah berupa kue tradisional seperti banh chung (kue beras berbentuk kotak) yang melambangkan rasa syukur dan kesatuan keluarga.
7. Pemberian Jeruk Mandarin - Hong Kong
Di Hong Kong, jeruk mandarin menjadi simbol penting dalam perayaan Imlek. Jeruk ini sering diberikan sebagai hadiah kepada teman, keluarga, atau rekan bisnis. Bentuknya yang bulat dan warnanya yang oranye cerah melambangkan keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan.
Selain itu, pasar malam bertema Imlek di Hong Kong menjadi salah satu atraksi utama. Pasar ini dipenuhi dengan dekorasi khas seperti lampion, bunga, dan barang-barang keberuntungan lainnya. Pengunjung juga bisa menemukan berbagai kuliner khas Imlek, seperti nian gao (kue keranjang) dan makanan manis lainnya.
Tradisi ini menciptakan suasana perayaan yang semarak dan penuh warna, menarik perhatian tidak hanya penduduk lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai belahan dunia.