Pemain Naturalisasi yang Semakin Banyak di Timnas Indonesia Bikin Bintang Lokal Hadapi Tantangan Lebih Berat

Dampak berkelanjutan akan terus terjadi, karena PSSI tetap mencari pemain keturunan dari berbagai negara, terutama Belanda.

oleh Fardi Rizal diperbarui 31 Jan 2025, 11:27 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 11:27 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Ole Romeny
Timnas Indonesia - Ilustrasi Ole Romeny (Bola.com/Adreanus Titus) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta Sebelum kedatangan Maarten Paes, penjaga gawang utama Timnas Indonesia adalah Ernando Ari. Kehadiran pemain-pemain naturalisasi membuat persaingan semakin ketat bagi talenta lokal. Sampai kapan situasi ini akan berlangsung?

Ernando Ari masih cukup beruntung, karena kiper dari Persebaya Surabaya ini tetap menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia, meskipun hanya sebagai pemain cadangan.

Rachmat Irianto, Alfeandra Dewangga, Muhammad Rafli, Edo Febriansah, dan Saddil Ramdani adalah contoh dari sejumlah pemain lokal yang tersingkir akibat program naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI dalam tiga tahun terakhir.

Efek domino dari situasi ini diperkirakan akan terus berlanjut, mengingat PSSI masih aktif mencari pemain-pemain keturunan dari berbagai belahan dunia, terutama dari Belanda.

Ole Romeny dan Jairo Riedewald adalah dua calon pemain naturalisasi terbaru yang diharapkan sudah memiliki KTP Indonesia menjelang pertandingan lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia pada 20 Maret 2025.

Menteri Hukum (Menkum) RI, Supratman Andi Agtas, telah mengumumkan bahwa Ole Romeny akan disumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 8 Februari 2025.

Membludaknya pemain-pemain naturalisasi sejauh ini terbukti tidak mengecewakan. Keberhasilan Skuad Garuda mencapai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tidak terlepas dari kontribusi sejumlah pemain seperti Jay Idzes, Thom Haye, Calvin Verdonk, Rafael Struick, Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On.

Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 mencatat sejarah di Piala Asia 2024 dengan mencapai semifinal dan tampil di play-off Olimpiade Paris 2024 juga sangat dipengaruhi oleh performa luar biasa dari pemain-pemain naturalisasi.

Seperti apa masa Patrick Kluivert?

Timnas Indonesia - Patrick Kluivert, Denny Landzaat, Alex Pastoor, Gerald Vanenburg
Timnas Indonesia - Patrick Kluivert, Denny Landzaat, Alex Pastoor, Gerald Vanenburg (Bola.com/Adreanus Titus) - Bola.com... Selengkapnya

PSSI saat ini berambisi untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Salah satu strategi yang diambil adalah menambah jumlah pemain naturalisasi ke dalam tim utama yang dilatih oleh Patrick Kluivert.

Selain menargetkan kemenangan melawan Australia, tim yang dipimpin oleh Patrick Kluivert juga harus mampu memperoleh poin ketika menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 25 Maret dan menghadapi China pada 5 Juni di lokasi yang sama.

Tiga kemenangan akan mempermudah langkah Indonesia menuju putaran final Piala Dunia 2026, karena tambahan sembilan poin memungkinkan Jay Idzes dan kawan-kawan, yang saat ini berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin, untuk finis sebagai runner-up.

Di masa kepemimpinan Shin Tae-yong, pemain lokal masih memiliki kesempatan untuk tampil, meskipun tidak selalu menjadi bagian dari starting XI. Namun, bagaimana dengan era Patrick Kluivert?

Pemain seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, Rizky Kambuaya, Hokky Caraka, bahkan Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan mungkin saja terancam terdepak dari skuad.

Hampir semua lini sekarang didominasi oleh pemain-pemain naturalisasi. Meskipun ada pandangan bahwa kehadiran pemain naturalisasi dapat memotivasi bakat lokal untuk lebih berkembang, kenyataannya Timnas Indonesia, yang menjadi tujuan akhir dari kompetisi ini, kini lebih banyak diisi oleh pemain keturunan.

Kepastian dari Kemenpora

Timnas Indonesia - Deretan Pemain Naturalisasi Andalan STY Saat Indonesia Bertandang ke Markas Arab Saudi
Timnas Indonesia - Deretan Pemain Naturalisasi Andalan STY Saat Indonesia Bertandang ke Markas Arab Saudi (Bola.com/Adreanus Titus) - Bola.com... Selengkapnya

Pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, menegaskan bahwa program naturalisasi tidak akan mengabaikan, apalagi menghentikan, pembinaan pemain-pemain lokal.

"Jadi ini adalah langkah kita (pemerintah) memberikan hak yang sama, karena diaspora, yang memang lahirnya orang tuanya Indonesia, namun lahirnya di luar (negeri), itu kan memiliki hak yang sama harusnya. Jadi yang pasti pembinaan lokal kami fokus, tidak akan hilang, memang kami padukan dengan potensi diaspora," kata Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olah Raga.

Namun, siapa yang dapat memastikan pernyataan tersebut jika suatu saat Dito Ariotedjo tidak lagi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dan Erick Thohir tidak lagi menjadi Ketua Umum PSSI? Tidak ada yang tahu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya