PSM Tengah Berjuang di ASEAN Club Championship Meski Ada Masalah Gaji: Lolos ke Semifinal, Akan Hadapi Tim dari Vietnam

Masalah lama mengenai gaji yang belum dibayar oleh manajemen PSM Makassar kepada pemain dan staf ternyata tidak terlalu mempengaruhi kinerja Juku Eja.

oleh Fardi Rizal diperbarui 06 Feb 2025, 10:16 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 10:16 WIB
PSM Makassar, ASEAN Club Championship
Pemain PSM Makassar, Daisuke Sakai, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang klub Vietnam, Dong A Thanh Hoa, dalam laga kelima Grup A ASEAN Club Championship 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (5/2/2025) malam WIB. (Bola.com/Alit Binawan) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Gianyar - Masalah lama mengenai gaji yang belum dibayarkan oleh manajemen PSM Makassar kepada pemain dan staf tim ternyata tidak mempengaruhi performa Juku Eja secara signifikan. Meskipun menghadapi kendala tersebut, tim tetap menunjukkan konsistensi dalam permainannya.

Buktinya, dalam kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025, PSM Makassar berhasil menempati posisi ke-10 di klasemen sementara dengan perolehan 31 poin. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga posisi di papan tengah meski menghadapi berbagai tantangan.

Di ajang ASEAN Club Championship 2024/2025, Juku Eja berhasil melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan tim asal Vietnam, Dong A Thanh Hoa, dengan skor telak 3-0 pada pertandingan kelima yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Rabu malam (5/2/2025). Keberhasilan ini menunjukkan bahwa PSM masih memiliki daya saing yang kuat di kancah regional.

PSM menempati posisi runner-up di klasemen grup A dengan raihan 10 poin. Kemenangan PSM diraih berkat gol dari Daisuke Sakai di menit 45'+3 serta dua gol dari Nermin Haljeta yang dicetak pada menit ke-47 dan 76'. Namun, sayangnya, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, harus menerima kartu merah dalam pertandingan tersebut.

Akibat insiden tersebut, Bernardo Tavares tidak dapat mendampingi tim saat menghadapi juara grup B, Cong An Hanoi, pada bulan April mendatang. Kebetulan, Cong An Hanoi juga akan bertanding melawan wakil Indonesia lainnya, Borneo FC, pada Kamis malam (6/2/2025).

Abaikan Gaji

PSM Makassar, ASEAN Club Championship
Duel PSM Makassar melawan klub Vietnam, Dong A Thanh Hoa, dalam laga kelima Grup A ASEAN Club Championship 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (5/2/2025) malam WIB. (Bola.com/Alit Binawan) - Bola.com... Selengkapnya

Ahmad Amiruddin, Asisten Pelatih PSM Makassar, menyatakan setelah pertandingan bahwa isu gaji menjadi tantangan utama yang dihadapi PSM pada musim ini. Meski demikian, hal tersebut tidak dijadikan alasan bagi timnya untuk mengalami kemunduran dalam setiap laga yang dijalani.

Ia menjelaskan bahwa membawa nama Indonesia di tingkat Asia Tenggara merupakan motivasi besar yang mendorong timnya untuk tampil cemerlang di ASEAN Club Championship musim ini. "Secara keseluruhan, masalah gaji memang menjadi hal utama. Namun, kami sudah memberikan motivasi kepada pemain bahwa permasalahan ini bisa dibicarakan setelah pertandingan. Kami harus fokus dulu karena membawa nama Indonesia," jelasnya.

Amiruddin menambahkan, "Lupakan sejenak masalah gaji dan bagaimana kami bisa meraih hasil maksimal untuk Tim serta negara ini. Ini juga jadi kesempatan yang bagus untuk pemain karena tidak semua tim bisa bermain di kompetisi ini." Motivasi ini diharapkan dapat memacu semangat para pemain untuk memberikan yang terbaik demi prestasi tim dan kebanggaan negara.

Bernardo Tavares Mendapatkan Kartu Merah Pertamanya dalam Karier

Persikabo 1973 vs PSM Makassar - BRI Liga 1 2023/2024
Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares saat laga pekan ke-3 BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (14/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz) - Bola.com... Selengkapnya

PSM berhasil menang 3-0 melawan Dong A Thanh Hoa, namun kemenangan tersebut sedikit ternoda akibat kartu merah yang diterima oleh Bernardo Tavares. Ini merupakan kartu merah pertama yang diterima Tavares sepanjang kariernya, baik sebagai pemain maupun pelatih. Menurut Amiruddin, Tavares merasa kecewa dengan keputusan wasit Kim Woo Sung yang berasal dari Korea Selatan.

"Dalam karier sebagai pemain hingga pelatih, ini kali pertama Coach Tavares dapat kartu merah. Kartu kuning pertama, didapatkan saat protes kepada Wasit," jelas Ahmad Amiruddin.

Protes tersebut dilakukan oleh Coach Tavares karena ia merasa bola belum sepenuhnya keluar dari lapangan. Kebetulan, posisi bola saat itu sangat dekat dengan Coach Tavares. "Coach melakukan protes karena menganggap bola saat itu belum keluar lapangan. Kebetulan, bola sangat dekat dengan Coach Tavares," tambahnya.

Coach Tavares juga telah mengingatkan asisten wasit untuk memimpin pertandingan dengan adil. Namun, kartu kuning kedua diterimanya setelah dia memberikan instruksi kepada penjaga gawang Reza untuk membuang bola setelah mendapatkan kartu kuning. "Coach sudah memberitahu asisten wasit untuk memimpin pertandingan dengan fair. Lalu kartu kuning kedua didapatkan setelah coach memberikan instruksi penjaga gawang Reza untuk membuang bola setelah dapat kartu kuning," lanjut Amiruddin.

Wasit akhirnya memberikan kartu kuning kedua kepada Coach Tavares, yang membuatnya tidak percaya dengan kejadian tersebut. "Akhirnya wasit berikan coach Tavares kartu kuning kedua. Dia tidak percaya dengan Hal seperti ini," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya