Ciri-Ciri Asam Urat di Betis, Sering Dikira Pegal karena Kelelahan

Pegal di betis bisa jadi tanda asam urat. Kenali ciri-cirinya, penyebabnya, dan cara mengatasinya sebelum terlambat.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 06 Feb 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 16:50 WIB
[Bintang] 5 Rasa Sakit yang Sebaiknya Jangan Kamu Obati Sendiri di Rumah
Sakit di betis yang hebat. (Via: fultonmassagetherapy.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pegal di betis sering kali dianggap sebagai akibat dari aktivitas fisik yang berlebihan atau posisi tubuh yang kurang nyaman. Namun, tahukah Anda bahwa rasa nyeri yang tidak kunjung hilang bisa jadi merupakan tanda awal asam urat? Asam urat dikenal sebagai kondisi yang menyerang sendi, terutama pada jempol kaki, tetapi nyatanya juga bisa muncul di bagian tubuh lain, termasuk betis.

Asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat dalam sendi yang memicu peradangan dan rasa sakit. Meski jarang, kondisi ini dapat menyerang betis dan menimbulkan gejala yang mirip dengan kram atau cedera otot. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda asam urat di betis sangat penting agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat, serangan asam urat di betis dapat mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai ciri-ciri, penyebab, serta cara mengatasi asam urat di betis agar Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi ini.

Penyebab Asam Urat Bisa Menyerang Betis

Asam urat terjadi ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, menyebabkan pembentukan kristal yang menumpuk di sendi. Penumpukan ini biasanya terjadi di persendian kaki, tetapi dalam beberapa kasus juga dapat menjalar ke betis.

Asam urat di betis dapat terjadi akibat akumulasi kristal asam urat di sendi tibiofibular proksimal dan distal. Selain itu, serangan asam urat di lutut atau pergelangan kaki juga bisa menyebabkan nyeri yang menjalar hingga ke betis.

Faktor lain yang meningkatkan risiko asam urat antara lain pola makan tinggi purin (jeroan, seafood, daging merah), konsumsi alkohol, obesitas, hingga faktor genetik. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan ginjal juga dapat memperburuk penumpukan asam urat dalam tubuh.

Gejala Asam Urat di Betis yang Perlu Diwaspadai

Gejala asam urat di betis sering kali disalahartikan sebagai kram otot atau kelelahan biasa. Berikut beberapa ciri khas yang perlu diperhatikan:

  • Nyeri intens di betis, terutama saat malam hari atau setelah bangun tidur.
  • Pegal-pegal yang tidak kunjung membaik, meski sudah beristirahat.
  • Pembengkakan dan peradangan di area betis, sering kali disertai dengan kemerahan.
  • Sensasi panas atau hangat di bagian betis yang terasa sakit.
  • Kesulitan berjalan atau menggerakkan betis, terutama ketika serangan sedang terjadi.

Serangan asam urat biasanya berlangsung beberapa jam hingga 10 hari. Jika mengalami gejala-gejala ini secara berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Cara Membedakan Pegal Biasa dengan Asam Urat

Tidak semua pegal di betis disebabkan oleh asam urat. Beberapa kondisi lain yang dapat memicu rasa sakit serupa meliputi:

  • Kram otot, biasanya terjadi mendadak dan berlangsung beberapa detik hingga menit.
  • Cedera otot, akibat aktivitas fisik berlebihan atau postur tubuh yang salah.
  • Peradangan tendon Achilles, yang menyebabkan nyeri di bagian tumit hingga betis.
  • Gangguan saraf skiatik, yang bisa menyebabkan kram dan nyeri menjalar ke betis.

Perbedaan utama adalah bahwa nyeri akibat asam urat sering kali terjadi secara tiba-tiba, memburuk dalam beberapa jam, dan dapat bertahan selama beberapa hari. Sementara itu, pegal biasa cenderung membaik dengan peregangan atau istirahat.

Cara Mengatasi Asam Urat di Betis Secara Alami dan Medis

Jika Anda mengalami gejala asam urat di betis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakannya, baik secara alami maupun dengan bantuan obat:

  • Kompres dingin pada betis yang sakit untuk mengurangi peradangan.
  • Posisikan kaki lebih tinggi dari badan saat beristirahat.
  • Hindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan seafood.
  • Konsumsi makanan kaya vitamin C, seperti lemon dan jeruk, untuk membantu menurunkan kadar asam urat.
  • Perbanyak minum air putih untuk membantu proses pembuangan asam urat melalui urin.
  • Minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau colchicine, sesuai anjuran dokter.

Jika serangan asam urat terus berulang, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kadar asam urat dalam darah untuk mencegah kambuhnya gejala.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika nyeri di betis berlangsung lama atau terjadi berulang kali, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa tanda yang mengindikasikan perlunya konsultasi medis meliputi:

  • Nyeri yang tidak membaik setelah beberapa hari.
  • Pembengkakan parah hingga mengganggu aktivitas.
  • Kesulitan berjalan atau menggerakkan betis.
  • Demam atau tanda-tanda infeksi lainnya.

Pemeriksaan medis seperti tes darah dan pencitraan sendi bisa membantu memastikan apakah nyeri betis memang disebabkan oleh asam urat atau kondisi lain.

Pertanyaan & Jawaban

1. Apakah asam urat di betis bisa sembuh total?

Asam urat tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat.

2. Bagaimana cara mencegah asam urat di betis?

Menghindari makanan tinggi purin, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan banyak minum air putih bisa membantu mencegah serangan asam urat.

3. Apakah asam urat di betis bisa kambuh?

Ya, serangan asam urat bisa kambuh jika kadar asam urat dalam tubuh tidak dikendalikan dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya