Liputan6.com, Jakarta Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 tema yang diusung adalah “Accelerating Action” atau "Mempercepat Aksi". Tema ini menekankan urgensi untuk membuat langkah yang lebih cepat dan lebih efektif menuju kesetaraan gender.
Salah satu alasan tema ini diambil lantaran progres upaya kesetaraan gender yang lambat meski telah dilakukan serangkaian upaya seperti mengutip laman International Womens Day.
Baca Juga
Dalam peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 ini, penting juga menyoroti tantangan kesehatan yang dihadapi perempuan. Mulai dari kesehatan jantung hingga tulang, serta bagaimana perempuan dapat mengambil kendali atas kesehatan diri sendiri.
Advertisement
Menyeimbangkan peran perempuan sebagai pekerja, mengurus keluarga serta sebagai ibu tentu tidak mudah. Kondisi ini membuat perempuan cenderung mengalami stres. Hal ini dapat bermanifestasi menjadi beragam masalah kesehatan fisik dan mental seperti disampaikan Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific Herbalife, dokter Vipada Sae-Lao.
"Tekanan yang konstan ini dapat berkontribusi pada melemahnya sistem kekebalan tubuh, ketidakseimbangan hormon, gangguan tidur, serta meningkatnya kerentanan terhadap penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, bahkan depresi," kata Vipada.
Ia juga menyebutkan beberapa penyakit yang mengubah hidup, seperti penyakit autoimun, demensia, dan sarkopenia, cenderung lebih banyak memengaruhi perempuan dibandingkan laki-laki.
"Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memahami seluk-beluk ini dan mencari perawatan sesuai kebutuhan spesifik mereka,” lanjut Vipada dalam keterangan tertulis.
Berikut beberapa tantangan kesehatan yang perlu menjadi perhatian perempuan. Mulai dari jantung hingga tulang.
Penyakit Jantung pada Perempuan dan Upaya Pencegahan
D Indonesia, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan, selama 10 tahun terakhir di Indonesia menunjukkan prevalensi penyakit jantung pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
Sayangnya, penyakit ini kurang terdiagnosis serta terlambat diobati akibat kesalahpahaman dan kurangnya kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat.
Maka dari itu penting bagi perempuan melakukan pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes sangat penting untuk deteksi dini masalah terkait jantung.
Selain itu, olahraga rutin dan mempertahankan berat badan yang sehat juga mendukung kesehatan jantung.
"Aktivitas seperti yoga dan meditasi dapat mendukung kesehatan mental dan fisik, menurunkan tingkat stres, serta memberikan manfaat bagi tekanan darah dan kadar kolesterol. Olahraga membantu pembuluh darah rileks dan melebar, sehingga memungkinkan darah mengalir secara efisien untuk menutrisi jantung," kata Vipada.
Vipada juga mengingatkan kesehatan jantung lekat dengan pola makan sehat. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan jantung.
Buah-buahan segar, sayuran berwarna-warni, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh memasok energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan seperti ikan lemak sehat, biji rami, kacang walnut, biji labu, dan kedelai kaya akan asam lemak omega-3 dan fitonutrien, yang juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Advertisement
Perempuan dan Perubahan Hormon
Perubahan hormon merupakan bagian alami dari tahapan kehidupan seorang wanita melalui menstruasi, kehamilan, dan menopause. Namun, perubahan tersebut juga dapat menyebabkan masalah seperti menstruasi yang tidak teratur, perubahan suasana hati (mood swing), dan masalah kesuburan.
Lagi-lagi, sumber pangan bernutrisi termasuk kaya zat besi memang penting bagi perempuan. Dalam hal ini mendukung keseimbangan hormon.
Vipada menyebut zat besi merupakan nutrisi esensial yang memainkan peran krusial dalam keseimbangan hormon pada perempuan.
"Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Perempuan kehilangan zat besi melalui siklus bulanan mereka, dan banyak yang tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan untuk memenuhi kebutuhan hariannya," kata Vipada.
Mempertahankan kadar zat besi yang cukup sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, terutama selama tahapan kehidupan utama yang ditandai dengan fluktuasi hormon.
Cara Mengatasi Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon perlu ditangani melalui penyesuaian gaya hidup, pola makan seimbang, aktivitas fisik, dukungan sosial, serta pemeriksaan kesehatan rutin dan perawatan medis yang tepat.
Kehilangan Massa Otot dan Kelemahan Tulang
Masalah kesehatan selanjutnya yang kerap mengintai perempuan adalah kehilangan massa otot dan kelemahan tulang di usia senja.
Penuaan menyebabkan hilangnya massa dan kekuatan otot rangka secara involunter, suatu kondisi yang disebut sarkopenia. Kondisi ini yang cenderung lebih banyak memengaruhi perempuan.
Padahal kekuatan otot sangat penting untuk mengurangi kemungkinan terjatuh dan meminimalkan risiko patah tulang.
Vipada juga menyebut masalah lain yang rentan intai perempuan, yakni osteoprosis. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki karena perubahan hormon yang terjadi selama menopause. Kondisi ini secara langsung memengaruhi kepadatan tulang.
Advertisement
Tips Mempertahankan Massa Otot dan Tulang
Vipada menyarankan berikut untuk menjaga otot dan tulang sehat pada perempuan:
Aktivitas Fisik
Olahraga dalam bentuk aerobik atau latihan beban diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan menjaga massa otot.
Makanan Seimbang
Makan makanan dengan gizi seimbang juga memainkan peran kunci dalam pencegahan dan pengelolaan sarkopenia dan osteoporosis. Lalu, perhatikan juga hal berikut
- Perbanyak konsumsi protein, hal ini lantaran protein yang dibutuhkan dan membangun kekuatan otot dapat membantu memperlambat laju sarkopenia dan meningkatkan kualitas hidup.
- Mengonsumsi sayuran segar, tahu, dan beberapa produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium tulang.
- Pastika mengonsumsi sumber pangan kaya vitamin D yang mendukung kesehatan tulang dan gigi dengan membantu tubuh menyerap kalsium.
Vipada pun berharap bahwa untuk bisa meraih kesetaraan untuk perempuan termasuk dalam kesehatan masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh.
"Maka dari itu, meningkatkan kesadaran dan pendidikan, memprioritaskan perawatan diri, dan mengadvokasi akses perawatan kesehatan yang lebih baik dapat memberdayakan perempuan untuk mempercepat perjalanan mereka menuju pemberdayaansebuah perjalanan yang menitikberatkan pada kesehatan tubuh dan pikiran, serta hak dan kesempatan,” pungkas Vipada.
