Liputan6.com, Jakarta Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter spesialis anak konsultan Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Cek Kesehatan Gratis (CKG) bisa menjadi langkah awal dalam mendeteksi berbagai masalah kesehatan pada anak.
"Semoga program ini bisa membantu mendeteksi masalah kesehatan anak sejak dini," ujar Piprim.
Advertisement
Baca Juga
Ia menilai bahwa cakupan pemeriksaan dalam program Cek Kesehatan Gratis cukup lengkap. Mulai dari skrining kekurangan hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah.Â
Advertisement
Lewat cek pemeriksaan kesehatan ini, maka pencegahan penyakit tidak menular pada anak dapat lebih optimal.
"Deteksi dini sangat penting dalam menangani penyakit tidak menular. Semakin cepat terdeteksi, semakin baik hasil terapinya," jelasnya mengutip Antara.
Bila Ada Indikasi Penyakit
Jika dalam pemeriksaan ditemukan indikasi suatu penyakit, Piprim menekankan pentingnya rujukan segera agar anak mendapatkan penanganan yang tepat dan optimal.
Deteksi dini yang tepat akan membuat terapi pengobatan lebih terarah dan penyembuhan lebih optimal.Â
"Kunci dari penyakit tidak menular terutama adalah deteksi awal, karena bisa memengaruhi terapi, jika terdeteksi sejak dini maka terapi bisa lebih optimal," katanya.
Â
Apa Saja yang Diperiksa pada Bayi dan Anak Saat Cek Kesehatan Gratis?
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan cek kesehatan gratis pada anak terdiri dari beberapa jenis.
Budi menjelaskan secara lebih rinci untuk kelompok bayi yang baru lahir akan menjalani enam pemeriksaan kesehatan. Sementara itu, pada balita ada delapan jenis pemeriksaan kesehatan.
Bila merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun berikut pemeriksaan pada anak.Â
Jenis pemeriksaan pada bayi baru lahir meliputi:
a. Kekurangan Hormon Tiroid sejak Lahir;
b. Kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD);
c. Kekurangan hormon adrenal sejak lahir;
d. Penyakit jantung bawaan (PJB) kritis;
e. Kelainan saluran empedu;
f. Pertumbuhan.
Advertisement
Jenis Pemeriksaan pada Balita
Jenis pemeriksaan pada balita dan anak prasekolah meliputi:
a. Pertumbuhan;
b. Perkembangan;
c. Tuberkulosis;
d. Telinga;
e. Mata;
f. Gigi;
g. Talasemia (mulai usia 2 tahun);
h. Gula darah (mulai usia 2 tahun);
Kapan Pemeriksaan Kesehatan Anak Usia Sekolah?
Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan, dr. Maria Endang Sumiwi mengungkapkan untuk anak usia sekolah usia 7-17 tahun itu masuk dalam program CKG Sekolah.Â
Dijadwalkan program tersebut mulai berjalan pada Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)