Ciri-ciri Kolesterol Tinggi pada Pundak, Ketahui Cara Mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi sering kali dianggap sebagai ancaman utama bagi kesehatan jantung, namun tahukah Anda bahwa kondisi ini juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya? Selain jantung, kolesterol tinggi dapat menimbulkan masalah pada pundak dan kaki. Meskipun banyak dari kita cenderung memusatkan perhatian pada risiko yang ditimbulkan terhadap jantung, penting untuk tidak mengabaikan dampak 'diam-diam' yang mungkin terjadi di bagian tubuh lainnya.

Efek kolesterol tinggi pada tubuh tidak hanya terbatas pada penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Pada bagian tubuh seperti pundak, kolesterol yang menumpuk dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang sering kali diabaikan. Hal ini terjadi karena penumpukan kolesterol dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan sekitarnya, yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan kita untuk bergerak dengan bebas.

Namun, bagaimana ciri-ciri kolesterol tinggi pada pundak? Benarkah ada efeknya atau justru ada penyebab lain?

Salah satu manifestasi kolesterol tinggi yang mungkin jarang disadari adalah rasa pegal atau nyeri di pundak. Rasa tidak nyaman ini seringkali menjalar dari leher bagian belakang. Penyebabnya? Penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah menghambat aliran darah dan oksigen ke area pundak dan leher, mengakibatkan kekakuan dan rasa pegal.

1. Nyeri atau Kaku pada Pundak

Biasanya terjadi karena penumpukan plak di pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke otot-otot di sekitar pundak.

2. Kesemutan atau Mati Rasa

Sirkulasi darah yang buruk akibat penyempitan arteri dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa di pundak dan lengan.

3. Otot Pundak Cepat Lelah

Kekurangan oksigen akibat aliran darah yang tidak lancar bisa membuat otot pundak terasa lelah atau tegang, meski tidak melakukan aktivitas berat.

4. Pembengkakan pada Leher dan Pundak

Jika aliran darah ke daerah leher dan pundak terganggu, bisa menyebabkan pembengkakan ringan yang disertai nyeri.

5. Sering Merasa Tegang atau Kram

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan gangguan pada saraf dan otot, sehingga pundak terasa tegang atau sering mengalami kram.

Penting diingat, pegal pundak bukanlah diagnosis pasti kolesterol tinggi, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk memastikan kadar kolesterol dalam darah.

Gejala lain yang menyertai kolesterol tinggi cukup beragam, meliputi kaki bengkak, nyeri dada, mudah mengantuk, perubahan warna kuku, kram malam hari, mudah lelah, kesemutan, nyeri kaki, endapan kolesterol berwarna kuning muda di bawah kulit (xanthelasma), perlemakan hati, gejala stroke, disfungsi ereksi, dan benjolan kecil akibat penumpukan lemak (papula) di lutut dan siku. Beragamnya gejala ini membuat pentingnya deteksi dini dan pemeriksaan berkala.

Meskipun kolesterol tinggi sendiri tidak menimbulkan gejala langsung pada pundak, ada beberapa kondisi yang terkait dengan kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan di area tersebut. Penting untuk diingat bahwa nyeri pundak bisa disebabkan oleh banyak hal lain yang tidak berhubungan dengan kolesterol. Berikut adalah beberapa kemungkinan yang terkait:

• Penyakit Arteri Perifer (PAD): Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, termasuk arteri yang memasok darah ke lengan dan bahu. Jika aliran darah ke area tersebut berkurang, bisa timbul nyeri, terutama saat beraktivitas. Nyeri ini biasanya terasa seperti kram atau pegal.
• Angina: Meskipun angina lebih sering dikaitkan dengan nyeri dada, pada beberapa kasus, nyeri akibat angina bisa menjalar ke lengan, bahu, atau leher. Angina terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, seringkali karena penyempitan arteri akibat penumpukan plak kolesterol.
• Nyeri Rujukan: Terkadang, masalah pada organ dalam, seperti kantung empedu, dapat menyebabkan nyeri yang dirasakan di bahu kanan. Ini disebut nyeri rujukan. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko batu empedu, yang dapat menyebabkan masalah pada kantung empedu.

Penting untuk diingat:

• Nyeri pundak sangat umum dan seringkali disebabkan oleh masalah muskuloskeletal, seperti tegang otot, cedera, atau arthritis.
• Jika Anda mengalami nyeri pundak yang tidak jelas penyebabnya, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau mati rasa pada lengan, segera konsultasikan dengan dokter.
• Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol Anda adalah dengan melakukan tes darah.

• Gangguan Sirkulasi Darah:  Penumpukan plak di arteri akibat kolesterol tinggi dapat menghambat aliran darah ke otot-otot pundak, menyebabkan nyeri atau kram, terutama saat beraktivitas.
• Nyeri yang Menjalar dari Organ Lain: Kolesterol tinggi dapat memperburuk kondisi seperti angina (nyeri dada akibat penyakit jantung) atau masalah kantung empedu, yang dapat menimbulkan nyeri yang menjalar ke pundak.
• Gejala yang Muncul Saat Aktivitas: Jika nyeri atau kram di pundak terjadi saat beraktivitas dan membaik saat istirahat, ini bisa menjadi tanda Penyakit Arteri Perifer (PAD) yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
• Bukan Satu-satunya Penyebab: Nyeri pundak juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti ketegangan otot, radang sendi, atau saraf terjepit. Jika nyeri terus berulang, sebaiknya lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pastinya.

Diet Sehat Jantung:

• Kurangi lemak jenuh: Batasi asupan daging berlemak, produk susu tinggi lemak (keju, mentega, krim), makanan olahan, dan makanan cepat saji. Sumber lemak jenuh utama meliputi daging merah berlemak, unggas dengan kulit, dan produk susu tinggi lemak.
• Hindari lemak trans: Hindari makanan yang mengandung "minyak sayur terhidrogenasi parsial," yang sering ditemukan dalam makanan yang dipanggang, makanan ringan kemasan, dan makanan yang digoreng.
• Konsumsi lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda: Pilih lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan mackerel kaya akan asam lemak omega-3 yang bermanfaat.
• Tingkatkan serat larut: Serat larut membantu menurunkan kolesterol LDL ("jahat"). Sumber yang baik meliputi oatmeal, dedak gandum, apel, pir, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
• Sterol dan stanol tumbuhan: Makanan yang diperkaya dengan sterol dan stanol tumbuhan (seperti beberapa margarin dan yogurt) dapat membantu menurunkan kolesterol.

Olahraga Teratur:

• Aktivitas aerobik: Usahakan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu. Contohnya termasuk berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda.
• Latihan kekuatan: Latihan kekuatan membantu membangun otot, yang dapat membantu meningkatkan metabolisme dan menurunkan kolesterol.

Berhenti Merokok: Merokok menurunkan kolesterol HDL ("baik") dan meningkatkan kolesterol LDL ("jahat"). Berhenti merokok memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan jantung Anda.

Menurunkan Berat Badan (Jika Kelebihan Berat Badan atau Obesitas): Menurunkan berat badan, bahkan hanya beberapa kilogram, dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

Batasi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Jika Anda minum alkohol, lakukanlah dalam jumlah sedang (hingga satu minuman per hari untuk wanita dan hingga dua minuman per hari untuk pria).

Q: Apakah pegal pundak selalu menandakan kolesterol tinggi?

A: Tidak, pegal pundak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan bukan selalu indikasi kolesterol tinggi. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikannya.

Q: Apa perbedaan gejala kolesterol tinggi pada kaki antara pria dan wanita?

A: Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan perbedaan gejala kolesterol tinggi pada kaki antara pria dan wanita.

Q: Bagaimana cara mengatasi kolesterol tinggi?

A: Jaga pola makan sehat, rajin berolahraga, dan hindari merokok.