Liputan6.com, Denpasar - Untuk mengantisiasi kerusuhan penyelenggaraan debat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, panitia penyelenggara membatasi jumlah pendukung masing-masing peserta. Kerusuhan sempat terjadi pada acara debat sebelumnya.
"Kita sudah membatasi para pendukung dari masing-masing peserta, hanya 50 orang yang hadir. Untuk pemerataan, jangan banyak-banyak nanti malah ribut," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali I Nengah Tamba di Denpasar, Bali, Selasa (18/2/2014).
"Kami sebagai Ketua Fraksi DPRD sebagai panitia memberikan fairness," tandas Nengah.
Nengah menjelaskan, masing-masing pendukung telah disiapkan tempat khusus bernama kavling Rajawali. Terkait persiapan lainnya, Nengah mengaku, sejauh ini sudah berjalan baik dan tidak ada kendala lain yang signifikan.
"Persiapan sudah baik, tidak ada kendala," ujarnya.
Penyelenggaraan debat kali ini sama seperti sebelumnya yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama 4 peserta dan sesi kedua 6 peserta. "Kali ini Pak Dahlan nggak bisa datang, karena sedang sibuk di Jakata," jelas Nengah.
Para peserta konvesi yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mantan Mendag Gita Wirjawan, Akademisi Anies Baswedan, Mantan Dubes AS Dino Patti Djalal, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Suttarto, Wakil Ketua BPK Ali Masykur Musa, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Marzuki Alie, Mantan Kasad Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Sulawesi dan Utara Sinyo Harry Sarundajang.
Pada acara debat sebelumnya di Surabaya pada Kamis 13 Februari malam diwarnai kericuhan. Sebabnya karena hal sepele, yakni tak meratanya pembagian kursi tim pendukung.
Kericuhan bermula dari debat antarpeserta, di mana tim pendukung dari Marzuki Alie tak mendapat tempat duduk. Ketua DPR itu mengaku sudah meminta baik-baik agar timnya diberikan kursi. Namun, tiba-tiba saja, ada seseorang yang melempar kursi ke salah satu pendukungnya.
Baca juga:
Debat Konvensi Capres Demokrat Ricuh, Pendukung Marzuki Alie Dilempar Kursi