Liputan6.com, Jakarta - Pemilu 2014 tak lama lagi akan digelar. Namun, PDIP melihat ada sejumlah kekurangan yang belum dipersiapkan oleh pihak penyelenggara, Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyampaikan sejumlah keluhan terkait kekurangan yang perlu dibenahi KPU.
"PDIP meminta kepada KPU untuk melakukan pengecekan ulang terkait masih banyaknya kertas suara yang sampai di daerah dalam kondisi cacat atau rusak. Itu harus segera diganti agar tepat waktu di daerah," ujar Tjahjo kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Keluhan lainnya, kata Tjahjo, terkait masalah tinta penanda bagi pemilih yang telah menggunakan haknya dalam pemungutan suara. Tinta tersebut dinilai memiliki kualitas yang kurang baik. "Berbagai pihak soal tinta yang tidak pada kualitas terbaik, cepat luntur," ujarnya.
Selain itu, Tjahjo juga mengeluhkan terkait kotak suara yang terbuat dari kardus. "Kiranya dapat segera diganti, karena terkait kualitas penyelenggaraan pemilu oleh KPU," katanya.
Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, sejak Pemilu 1955, bahan dasar kotak suara selalu memiliki kualitas terbaik. Meskipun bahan tersebut terbuat dari kayu atau seng. Kini, dengan anggaran yang lebih baik dari tahun sebelumnya, kotak suara malah rentan rusak.
"Anggaran besar kok malah ada yang dari kardus. Kalau alasan soal tempat penyimpanan tidaklah tepat, harusnya pada perencanaan awal yang terbaik untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang clear and clean," ujar Tjahjo.
Keluhan terakhir, kata Tjahjo, adalah masih adanya DPT bermasalah di beberapa dapil Jawa dan luar Jawa. Dari DPT yang bermasalah itu, ia menuding bisa saja memunculkan 60 kursi DPR 'haram'. "KPU harus segera melakukan pembenahan, khususnya hal DPT yang masih bermasalah," pungkas Tjahjo. (Shinta Sinaga)
Baca juga:
Ketua KPU: Kerusakan Logistik Pemilu Terparah Terjadi di Manado
Dicoret KPU, 2 Calon DPD Papua Lapor Bawaslu
KPU Minta Masyarakat Laporkan Kejanggalan Dana Kampanye Parpol