Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat kepincut menjadi kader PDIP. Namun, PDIP tak akan memberi kemudahan bagi Jumhur sebagai salah satu kadernya.
Hal itu disampaikan, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basara. Menurut Basara, pihaknya akan melakukan fit and proper test terhadap Jumhur.
"Kita akan fit and proper test juga. Ideologinya, track record-nya bagaimana, afiliasinya terhadap pemikiran Soekarno bagaimana. Jangan sampai masuk karena alasan pragmatis," kata Basara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Meski demikian, Basara menambahkan, keputusan Jumhur yang bergabung ke PDIP dinilai sebagai hak politik sebagai warga negara.
"Tapi Jumhur memiliki hak politik untuk bergabung bersama PDIP. Apakah dapat diterima atau tidak tergantung proposal politik yang ia inginkan," tukas Basara.
Sebelumnya, Jumhur secara tegas menyatakan dukungannya kepada PDIP pada Pemilihan Umum 2014 mendatang. Dukungan itu dilakukan karena PDIP dianggap sebagai partai yang bisa menyalurkan aspirasi seluruh elemen masyarakat.
"PDIP sementara saya lihat memang paling baik, partai yang bisa menampung buruh, supir, pedagang semua masyarakat. Dan mau memperjuangkan aspirasi selain menampung. Kita harap PDIP menang Pemilu 2014," ujar Jumhur.
Dengan alasan tersebut, Jumhur juga membantah dukungan yang diberikannya ini terkait adanya deal-deal politik atau lantaran dirinya sedang mengincar jabatan tertentu jika partai berlambang banteng tersebut keluar sebagai pemenang pemilu. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Dukung PDIP, Jumhur Enggan Tinggalkan BNP2TKI
Advertisement