Arti Lagu Guilty as Sin? Taylor Swift yang Viral di TikTok, Ini Makna Tersembunyinya

Lagu Taylor Swift, "Guilty as Sin," viral di TikTok karena liriknya yang multitafsir, mengupas konflik batin, fantasi, dan rasa bersalah dalam sebuah hubungan, memicu beragam interpretasi dari micro-cheating hingga cinta bertepuk sebelah tangan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 06 Feb 2025, 16:45 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 16:45 WIB
Taylor Swift Merah Menyala di Panggung Grammy 2025, Rantai di Paha Bikin Salfok
Taylor Swift di Grammy Awards 2025. (dok. Amy Sussman / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Di era kiwari, media sosial memainkan peran besar dalam menentukan popularitas sebuah lagu. Platform seperti TikTok terbukti sukses mempopulerkan lagu-lagu baru maupun lama, dengan cepat menyebarkannya ke jutaan pengguna di seluruh dunia. Salah satu lagu yang hingga saat ini masih terus viral di TikTok adalah lagu Guilty As Sin? dari Taylor Swift

Lagu terbaru Taylor Swift yang termasuk dalam album "The Tortured Poets Department", ini bahkan menjadi sebuah tren tersendiri bagi para pengguna TikTok. Lirik-lirik seperti, "What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?" dan "One slip and fallin' back into the hedge maze Oh, what a way to die" mungkin sering terdengar lewat timeline for your page (FYP). Biasanya, lagu ini dijadikan latar video yang berisi curhatan tentang putus cinta atau penyesalan.

Potongan-potongan lirik tersebut, membuat banyak orang penasaran dengan makna sebenarnya. Arti lagu Guilty as Sin Taylor Swift ini memang penuh misteri, mengungkap konflik batin dan rasa bersalah yang dialami sang penyanyi. Tapi, tentang siapakah lagu ini? Dan apa sebenarnya yang ingin disampaikan Taylor?

Berikut arti lagu Guilty As Sin? Taylor Swift yang viral digunakan di TikTok, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (6/2/2025).

Lirik dan Terjemahan Guilty as Sin

Berikut lirik dan terjemahan lagu "Guilty as Sin":

 

Drownin' in the Blue Nile

(Tenggelam di Sungai Nil Biru)

He sent me 'Downtown Lights'

(Dia mengirimkan 'Downtown Lights' padaku)

I hadn't heard it in a while

(Aku belum mendengarnya dalam waktu yang lama)

My boredom's bone-deep

(Kebosanan ini mendalam)

This cage was once just fine

(Kandang ini dulu baik-baik saja)

Am I allowed to cry?

(Bolehkah aku menangis?)

I dream of crackin' locks

(Aku bermimpi untuk membuka kunci)

Throwin' my life to the wolves or the ocean rocks

(Melemparkan hidupku kepada serigala atau batu-batu laut)

Crashin' into him tonight, he's a paradox

(Bertabrakan dengannya malam ini, dia paradoks)

 

I'm seeing visions

(Aku melihat pandangan)

Am I bad or mad or wise?

(Apakah aku buruk atau gila atau bijaksana?)

 

What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?

(Bagaimana jika dia menuliskan 'milikku' di paha atasku hanya dalam pikiranku?)

One slip and fallin' back into the hedge maze

(Satu kesalahan dan jatuh kembali ke labirin semak-semak)

Oh, what a way to die

(Oh, cara yang mengagumkan untuk mati)

 

I keep recalling things we never did

(Aku terus mengingat hal-hal yang tidak pernah kita lakukan)

Messy top-lip kiss, how I long for our trysts

(Ciuman yang berantakan, betapa aku merindukan pertemuan kita)

Without ever touchin' his skin

(Tanpa pernah menyentuh kulitnya)

How can I be guilty as sin?

(Bagaimana aku bisa bersalah seperti dosa?)

 

I keep these longings locked

(Aku menjaga kerinduan ini tetap terkunci)

In lowercase, inside a vault

(Dalam huruf kecil, di dalam brankas)

Someone told me, 'There's no such thing as bad thoughts

(Seseorang memberitahuku, “Tidak ada yang namanya pikiran buruk)

Only your actions talk'

(Hanya tindakanmu yang berbicara”)

These fatal fantasies

(Fantasi yang fatal ini)

Giving way to labored breath, takin' all of me

(Memberi jalan pada napas yang sesak, mengambil seluruh tubuhku)

We've already done it in my head

(Kita sudah melakukannya di kepalaku)

If it's make-believe

(Jika itu hanya khayalan)

 

Why does it feel like a vow we'll both uphold somehow?

(Mengapa ini terasa seperti sumpah yang akan kami junjung tinggi?)

What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?

(Bagaimana jika dia menuliskan 'milikku' di paha atasku hanya dalam pikiranku?)

One slip and fallin' back into the hedge maze

(Satu kesalahan dan jatuh kembali ke labirin semak-semak)

Oh, what a way to die

(Oh, cara yang mengagumkan untuk mati)

 

My bed sheets are ablaze

(Sepraiku terbakar)

I've screamed his name

(Aku sudah meneriakkan namanya)

Buildin' up like waves crashin' over my grave

(Membangun seperti ombak menerjang kuburanku)

Without ever touchin' his skin

(Tanpa pernah menyentuh kulitnya)

How can I be guilty as sin?

(Bagaimana aku bisa bersalah seperti dosa?)

 

What if I roll the stone away?

(Bagaimana jika aku menggulingkan batu itu?)

They're gonna crucify me anyway

(Mereka akan menyalibku bagaimanapun juga)

What if the way you hold me is actually what's holy?

(Bagaimana jika cara kamu mendekapku sebenarnya yang suci?)

If long-suffering propriety is what they want from me

(Jika kesopanan yang panjang menderita adalah yang mereka inginkan dariku)

They don't know how you've haunted me so stunningly

(Mereka tidak tahu betapa kamu telah menghantuiku dengan begitu menakjubkan)

I choose you and me religiously

(Aku memilihmu dan aku secara keagamaan)

 

What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?

(Bagaimana jika dia menuliskan 'milikku' di paha atasku hanya dalam pikiranku?)

One slip and fallin' back into the hedge maze

(Satu kesalahan dan jatuh kembali ke labirin semak-semak)

Oh, what a way to die (Oh, cara yang mengagumkan untuk mati)

 

I keep recalling things we never did

(Aku terus mengingat hal-hal yang tidak pernah kita lakukan)

Messy top-lip kiss, how I long for our trysts

(Ciuman yang berantakan, betapa aku merindukan pertemuan kita)

Without ever touchin' his skin

(Tanpa pernah menyentuh kulitnya)

How can I be guilty as sin?

(Bagaimana aku bisa bersalah seperti dosa?)

 

He sent me 'Downtown Lights'

(Dia mengirimkan 'Downtown Lights' padaku)

I hadn't heard it in a while

(Aku belum mendengarnya dalam waktu yang lama)

Am I allowed to cry?

(Bolehkah aku menangis?)

Makna dan interpretasi lirik

Interpretasi paling umum dari "Guilty as Sin" berpusat pada dua tema utama. Pertama, micro-cheating, yaitu selingkuh dalam pikiran. Taylor berfantasi tentang hubungan dengan orang lain, meskipun ia sudah menjalin hubungan. Fantasi ini menimbulkan rasa bersalah yang mendalam, meskipun tidak ada tindakan nyata perselingkuhan. Liriknya menggambarkan konflik antara keinginan dan kenyataan, antara fantasi dan kesetiaan.

Chorus lagu ini dimulai dengan pertanyaan retoris: "What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?" yang artinya "Bagaimana jika dia menulis 'milikku' di pahaku bagian atas / Hanya dalam pikiranku?" Taylor kemudian menggambarkan fantasi tersebut dengan detail yang sensual. Liriknya berkembang menjadi lebih intens di chorus kedua, menggambarkan pergulatan batin yang kuat. Di akhir setiap chorus, ia mempertanyakan rasa bersalahnya: "Tanpa pernah menyentuh kulitnya / Bagaimana aku bisa bersalah seperti dosa?"

Interpretasi kedua melihat lagu ini sebagai gambaran cinta bertepuk sebelah tangan. Taylor merasa frustrasi dan bingung karena cintanya tidak dibalas. Rasa bersalah mungkin muncul dari perasaan tidak berdaya atau pertanyaan tentang apakah perasaannya itu benar atau salah. Keduanya merupakan interpretasi yang valid, mengingat lirik lagu yang puitis dan multitafsir.

Banyak penggemar berpendapat bahwa lirik ini menggambarkan self-pleasure sambil membayangkan seseorang yang diidamkan secara romantis. Lagu ini bahkan dibandingkan dengan lagu-lagu sensual Taylor lainnya seperti "Dress" dan "False God."

 

Lagu untuk Matty Healy?

Meskipun Taylor tidak secara eksplisit menjelaskan siapa yang menginspirasi lagu ini, beberapa penggemar menghubungkannya dengan Matty Healy. Dalam lagu tersebut, Taylor menyebut "Blue Nile," sebuah band favorit Matty Healy. Namun, ini hanyalah spekulasi, dan fokus utama lagu ini sebenarnya adalah pada perasaan kerinduan yang mendalam dan pergulatan batin atas rasa bersalah yang muncul karenanya.

Popularitas di TikTok

Popularitas "Guilty as Sin" di TikTok membuktikan kemampuan Taylor Swift dalam mengekspresikan emosi manusia yang kompleks dengan cara yang puitis dan relatable. Lagu ini memicu berbagai interpretasi, menunjukkan kedalaman dan multi-dimensi dari karya seninya. Baik itu tentang micro-cheating, cinta bertepuk sebelah tangan, atau bahkan self-pleasure, lagu ini berhasil menyentuh hati banyak pendengar dan memicu percakapan yang menarik di media sosial.

Lirik-lirik seperti, "What if he's written 'mine' on my upper thigh only in my mind?" dan "One slip and fallin' back into the hedge maze Oh, what a way to die" sangat kuat dan mudah dihubungkan dengan berbagai pengalaman pribadi. Penggunaan metafora dan imaji yang kuat membuat lagu ini begitu relatable bagi banyak pendengar.

Di TikTok, pengguna membuat video cover, reaksi, dan interpretasi mereka sendiri, yang semakin meningkatkan popularitas lagu ini. Banyak yang menghubungkan lagu ini dengan tema perpisahan dan putus asa akan cinta yang juga terdapat di album "The Tortured Poets Department."

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya