Demokrat: Beasiswa SBY Tak Bermuatan Politis

Peluncuran beasiswa itu pun dinilai sebagai politik sinterklas atau bagi-bagi hadiah jelang Pemilu 2014.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Apr 2014, 13:47 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2014, 13:47 WIB
4-aturan-kpu-140211c.jpg
Saan Mustofa berpendapat jika keuangan partai tak diketahui publik maka tanggung jawab moral partai kepada masyarakat jadi berkurang (Liputan6.com/Faisal R Syam).

Liputan6.com, Jakarta - Program beasiswa prestisius, Presidential Scholarship diluncurkan Presiden SBY. Peluncuran beasiswa itu pun dinilai sebagai politik sinterklas atau bagi-bagi hadiah jelang Pemilu 2014.

Namun, hal itu dibantah Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa. "Program beasiswa itu nggak ada muatan politis sama sekali. Murni komitmen SBY demi dunia pendidikan di Indonesia," terang Saan kepada Liputan6.com di JIExpo, Jakarta, Kamis (3/4/2014).

Meski peluncuran dekat dengan waktu Pemilu, Saan menilai hanya masalah momentum belaka saja. "Ya kan program SBY sudah banyak, yang tunjukkan komitmen pada pendidikan. Misal bantuan operasional sekolah (BOS). Program beasiswa itu komitmen SBY di pendidikan bukan soal pemilu," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua. Menurutnya, beasiswa tersebut merupakan program yang membangun bangsa, bukan menjatuhkan.

"Saya kira itu hal wajar bukan negatif. Jadi kalau sekaranga ada yang diluncurkan kenapa diprotes. Silakan partai lain melakukan hal yang sama," imbuh Max.

Tujuan Presidential Scholarship seperti dilansir setkab.go.id, adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkemampuan mumpuni dalam berbagai bidang. Khususnya untuk menyambut Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

SBY mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian negara mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan. SBY yakin jika program ini berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bakal menjadi negara maju dalam 10 tahun mendatang.

"Future leaders harus dipersiapkan. Harus dibentuk. Dan kita harus secara aktif mempersiapkan pemimpin itu untuk profesi apapun untuk misi dan profesi apapun. Saya harap agar program beasiswa presiden ini mempersiapkan future leader ini agar sekali lagi, 10-20 tahun lagi bukan saja emerging country tapi negara maju," ujar SBY di Istana Jakarta, Rabu 2 April.

Dia menjelaskan, beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan jenjang pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap generasi muda potensial namun terkendala biaya.

Baca Juga:
SBY Luncurkan Beasiswa, Politik Sinterklas Jelang Pemilu?
Rilis Presidential Scholarship, SBY: Siapkan Pemimpin Masa Depan

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya