Liputan6.com, Jakarta - Dorongan dari sejumlah organisasi masyarakat sipil dan organisasi penyandang disabilitas (OPD) di Asia Tenggara melalui wadah Pemilu Akses Penyandang Disabilitas (Agenda), membuat komunitas Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) bersemangat. Agenda mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam Pemilu.
Ketua PPDI Ghufron Sakaril menilai, ini merupakan momen penting bagi para penyandang disabilitas untuk dapat memenuhi hak politiknya dalam Pemilu. Bukan hanya menjadi peserta Pemilu, tetapi menjadi calon anggota terpilih ke depannya.
"Ini menjadi momen penting bagi pemenuhan hak politik bagi penyandang disibilitas. Penyandang disabilitas bukan hanya berdasarkan belas kasihan, tapi juga hak perpartisipasi jadi anggota legislatif atau pun presiden dan juga hak jadi penyelenggara," kata Ghufron di Kantor Agenda, Jalan Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2014).
Terkait partisipasi disabilitas pada Pilpres 2014, Ghufron ingin memastikan, penyandang disabilitas dapat diberikan fasilitas, khususnya pemenuhan hak suaranya. Selain itu, penyandang disabilitas juga harus memiliki hak sama dengan pemilih non penyandang disabilitas, tanpa perbedaan dari penyelenggara Pemilu.
"Kami ingin memastikan aturan-aturan tentang penyandang disabilitas bisa berlangsung baik, seperti disediakan tempat, dan akses-akses lainnya, kami punya kesempatan yang sama untuk mememilih," ujarnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) M Afifudin mengatakan, Pemilu kali ini sebaiknya menjadi sebuah tantangan bagi penyelenggara Pemilu.
Menurut Afifudin, penyelenggara Pemilu juga harus memastikan petugas dapat memfasilitasi penyandang disabilitas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam memberikan hak suaranya.
"Apakah TPS bisa diakses kursi roda? Apakah tersedia alat bantu braile? Tantangannya lagi, bagaimana menjelaskan agar dapat berlangsung dengan baik," ujar Afifudin.
Menurut Afifudin, pihaknya akan bekerja sama dengan PPDI pada Pilpres 9 Juli mendetang, untuk memantau pemenuhan hak politik kepada penyandang disabilitas di beberapa provinsi di Indonesia.
Afifudin menegaskan, pihaknya akan melaporkan setiap 4 jam tentang Pilpres. Pihaknya tidak akan konsenstrasi siapa yang menang dan kalah, tapi lebih terhadap ketersediaan akses disabilitas. Hasilnya nanti akan dibandingkan dengan penyelenggraan Pemilu di beberapa negara.
"Nanti kami akan pantau ada di Jakarta, Sulsel, Kalsel, Jateng dan Aceh. Catatan pentingnya adalah, kami tidak ingin disabilitas hanya jadi objek semata. Kita akan menerjunkan relawan kita di tiap-tiap provinsi ada dari PPDI 30 relawan dan JPPR 30 orang relawan," pungkas Afifudin.
Penyandang Disabilitas Ingin Haknya Terfasilitasi pada Pilpres
Sekarang ini bukan hanya menjadi peserta Pemilu bagi penyandang disabilitas, tetapi menjadi calon anggota terpilih ke depannya.
diperbarui 19 Jun 2014, 16:32 WIBDiterbitkan 19 Jun 2014, 16:32 WIB
Seorang ibu penyandang disabilitas terlihat memasukkan surat suara yang telah dicoblosnya ke dalam kotak suara di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, Jakarta, Senin (7/4/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam). ... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelatih Timnas Futsal Indonesia Optimis menghadapi Argentina, Hanya Perlu Lakukan Hal Ini
Apa Itu Fotosintesis: Pengertian, Proses, dan Manfaatnya bagi Kehidupan
Sekjen PBB Desak Evakuasi 2.500 Anak dari Gaza di Tengah Peringatan Risiko Kematian
Man City Beri Kebebasan Kevin De Bruyne untuk Memutuskan Masa Depannya terkait Kontrak Baru
12 Rekomendasi Drakor yang Tayang di Februari 2025, Part 1
Timnas China Hanya Targetkan Posisi 4 Besar di Grup C pada R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Ruben Amorim Coba Membangkang, Pertahankan Pemain yang Ingin Dijual Manchester United
350 Kata Penyemangat Hidup untuk Motivasi Diri
Rusun Sudah Siap, Kapan ASN Pindah ke IKN?
VIDEO: Bareng Roy Suryo, Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi di PIK 2
Pesona Putri Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Berkebaya di Pernikahan Cicit Soeharto
Harga Kripto GRT Coin Naik 5,59%, Berikut Kinerjanya