Liputan6.com, Jakarta - Jurnalis asal Amerika Serikat (AS) Allan Nairn mengaku pernah mewawancarai Prabowo Subianto pada Juni dan Juli 2001. Saat itu, Prabowo disebut Allan pernah menghina sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dalam blognya, allannairn.org, Prabowo ditulis pernah menyinggung Gus Dur yang disebutnya sebagai presiden buta. "Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" ["The military even obeys a blind president! Imagine! Look at him, he’s embarrasing!"].
"Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng—dan sekarang presiden kita buta!" ["Look at Tony Blair, Bush, Putin. Young, ganteng (handsome) -- and we have a blind man!"].
Melalui Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo, Prabowo mengatakan, "Pernyataan Allan Nairn adalah bagian dari black campaign yang terkoordinasi oleh sekelompok jurnalis asing yang tidak menghendaki Prabowo menjadi presiden."
Menurut Budi, Allan Nairn adalah seorang jurnalis perang yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan TNI. Dia pernah 7 kali masuk ke Indonesia secara ilegal pada 2010. "TNI bahkan pernah menyatakan akan menangkap Allan jika ia ketahuan kembali ke Indonesia," lanjutnya.
Allan pun merespons pernyataan itu dalam blognya. Ia mengaku saat ini tengah berada di Indonesia sehingga jika TNI benar ingin menangkapnya maka bisa dilakukan.
"Jika Jenderal Prabowo ingin saya ditangkap karena apa yang telah saya tulis tentang dirinya, saya minta dia menyatakannya sendiri, bukan lewat juru bicara," ungkap Allan dikutip Liputan6.com, Jumat (27/6/2014).
Allan Musuh Amerika...
Baca Juga
Advertisement
Allan Musuh Amerika
Allan Musuh Amerika
Menyoal tuduhan bahwa ia bekerja sama dengan Amerika Serikat, Allan mengatakan, siapa pun yang akrab dengan karya-karyanya pasti tahu bahwa ia adalah musuh pemerintah Amerika Serikat beserta kepentingan korporasi-korporasinya. Salah satu kritik utamanya kepada pemerintah dan bisnes Amerika Serikat selama 40 tahun terakhir adalah kebijakan-kebijakan mereka yang menghisap dan membunuh orang-orang miskin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
"Secara terbuka, saya menyerukan agar setiap presiden Amerika Serikat yang masih hidup, diadili dan dipenjarakan, karena mereka telah menyokong kekuatan-kekuatan yang membunuh warga sipil," ungkapnya.
Satu dari banyak pihak yang dibantu Amerika Serikat dan membunuh warga sipil, menurutnya, adalah TNI. Dalam tubuh TNI, Prabowo sempat menjadi orang terdekat serta dilindungi Amerika Serikat.
"Dalam pandangan saya, dua fakta terpenting tentang Prabowo adalah, pertama, ia membantai warga sipil, dan kedua, ia membunuh mereka dengan sokongan Amerika Serikat."
Allan pun ajukan beberapa tantangan untuk Prabowo. Pertama, "Jenderal Prabowo, bersediakah Anda bergabung bersama saya untuk menyerukan agar para presiden Amerika Serikat diadili?"
Kedua, "Terkait eksploitasi yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia dan isu kontrak-kontrak tambang, sudikah Anda, Jenderal Prabowo, bergabung bersama saya guna menyerukan agar Freeport McMoRan diusir dari Indonesia?"
Ketiga, "Tulisan saya tentang Prabowo akurat adanya. Jika Jenderal Prabowo ingin menyangkalnya, saya mempersilakan beliau untuk mengajukan gugatan pencemaran nama baik dan menghadapi saya di pengadilan Indonesia."
Advertisement