Prabowo: Kita Tidak Bisa Lari dari Sejarah...

Ketua Dewan Pembina Gerindra itu menilai bahwa mental bangsa Indonesia masih kurang.

oleh Widji Ananta diperbarui 28 Jun 2014, 13:45 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2014, 13:45 WIB
(Lip6petang) HATTA BATIK+PRABOWO (IND BARU)
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Pelestarian budaya nasional menjadi salah satu fokus capres nomor urut 1 Prabowo Subianto. Dia bertekad akan memajukan kebudayaan bangsa dan bisa dikenal ke seluruh penjuru dunia.

Namun Ketua Dewan Pembina Gerindra itu menilai bahwa mental bangsa Indonesia masih kurang. Dan itu menjadi tantangan bagi dirinya jika nanti terpilih menjadi presiden.

"Kita tidak bisa lari dari sejarah. Budaya kita pernah kalah dengan budaya Barat, dan banyak yang tidak mau menerima ini. Dan kita ratusan tahun pernah dijajah bangsa lain. Mental bangsa kalah ini yang menjadi tantangan bangsa kita," kata Prabowo dalam dialog 'Kebudayaan Capres-Cawapres RI 2014' di TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2014).

Menurut mantan Danjen Kopassus itu, cara untuk memperbaiki mental bangsa yang ia nilai sudah keropos adalah dengan menanamkan doktrin kepada masyarakat agar terus memiliki rasa nasionalis.

"Kita ingin merdeka, dan itu kita dorongan di hati kita masih ingin besar. Bukan saja penjajahan fisik, tapi penjajahan spiritual dan intelektual," jelas Prabowo.

Capres yang berpasangan dengan cawapres Hatta Rajasa itu menambahkan, dirinya akan mencoba mencontohkan bagaimana cara melestarikan kebudayaan. Yakni dimulai dari sendiri dengan mengenakan pakaian lokal.

"Saya berkomitmen bahwa kita harus melestarikan budaya dalam tindakan sehari-hari. Saya dan Hatta ingin mengembalikan kita ke pakaian nasional, topi buatan kita. Kita pakai sarung. Ini adalah suatu harus kita tujukan dengan contoh. Saya berkomitmen untuk budaya Indonesia, dengan landasan filosofi Pancasila yang menghargai semua ras, etnis," tandas Prabowo. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya