Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya telah menyiapkan ribuan personel yang akan menjaga gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat rekapitulasi suara pada 22 Juli mendatang. Hasil rekapitulasi tersebut akan menentukan siapa pemenang Pilpres 2014.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan, sebelum 22 Juli, aparat kepolisian lebih dahulu melakukan simulasi pengamanan. Simulasi akan digelar pada 19 Juli di Gedung KPU pusat yang melibatkan 3.120 personel.
"Menghadapi rekapitulasi akhir penghitungan suara di KPU, Polda Metro akan menyiapkan antisipasi apabila dimungkinkan terjadi tindakan anarkis. Polda Metro akan mengadakan simulasi Sispimkota. Simulasi akan dilakukan 19 Juli di sekitar Gedung KPU," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Rikwanto mengatakan, penghitungan suara di KPU umumnya dihadiri banyak simpatisan. Seperti yang terjadi pada Pileg 9 April lalu, banyak simpatisan yang hadir di KPU untuk mendukung secara berlebihan.
"Jadi kita antisipasi yang masuk ke KPU hanya undangan. Yang tidak menggunakan ID, nanti ada barikade, istilahnya ring, radius berapa, supaya tidak masuk," kata dia.
Rikwanto menambahkan, pada 21 Juli akan dilaksanakan apel persiapan pengamanan Pilpres yang bertepatan dengan dimulainya Operasi Ketupat Jaya 2014.
"Akan dilaksanakan apel persiapan pengamanan. Apel di Ditlantas Polda Metro. Dan pada 22 Juli dilakukan Operasi Ketupat selama 16 hari," pungkas Rikwanto.
Baca juga:
Inspeksi Pasukan TNI-Polri Jelang KPU Umumkan Hasil Pilpres
Jelang Keputusan KPU, Tim Prabowo-Hatta Siapkan 2 Ribu Advokat
BEM UI Dukung KPU Tetap Netral Pantau Hitung Suara Pilpres
(Sss)