Pram PDIP: Mega Terkenang Konsep Bambu Suhardi

Pramono mengatakan, wafatnya Suhardi membuat bangsa kehilangan salah satu sosok yang jujur dan rendah hati.

oleh Edward Panggabean diperbarui 29 Agu 2014, 11:21 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 11:21 WIB
Pramono Anung

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior PDIP Pramono Anung melayat ke rumah duka Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi yang menghembuskan napas terakhirnya di Kantor DPP Partai Gerindra. Saat melayat, Pramono menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki kenangan tersendiri dengan Suhardi yang dikenal sebagai Profesor Telo.

Saat itu Megawati menjadi presiden dan Suhardi menjabat sebagai Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Perkebunan (sekarang Kementerian Kehutanan). Mega bangga dengan konsep gagasan pengembangan budidaya tanaman bambu sebagai kearifan lokal yang disampaikan Suhardi.

"Sebelum beliau (Suhardi) menjadi Ketua Umum Gerindra, dan Ibu Mega menjadi Presiden saat itu, ada kedekatan keduanya mengenai konsep bambu itu. Saat itu beliau sebagai Dirjen di Kehutanan," kata Pramono di DPP Gerindra, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Pramono juga mengatakan, Megawati dan Suhardi sama-sama aktif saat acara penghijauan pengembangan tanaman bambu di Gunung Kidul, Yogyakarta. "Beliau di Gunung Kidul waktu penghijauan selalu sama-sama Bu Mega," ujar dia.

Megawati juga sempat membahas sakitnya Suhardi kala terbaring di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Pramono mengatakan, hubungan Suhardi dengan Megawati terjalin karena sikap kejujuran dan kerendahan hati Suhardi.

Pramono mengatakan, wafatnya Suhardi membuat bangsa kehilangan salah satu sosok yang jujur dan rendah hati. "Kita kehilangan pemikir orang hebat seperti beliau, tak hanya bambu, juga pengembang makanan lokal. Seperti makanan ubi, telo, kentang. Itu betul-betul mengobsesi beliau‬," ucap Pramono. (Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya