Tengok Cara Siswa Tuna Netra Isi Ramadan

Menurut Agus, kendala dalam membaca Al Quran menggunakan huruf braille adalah kesulitan dalam kepekaan tangan.

oleh Nefri Inge diperbarui 26 Jun 2015, 05:29 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 05:29 WIB
Tuna Netra Tadarrusan
Siswa tunanetra tadarus Al Quran di Palembang (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Cacat fisik ternyata tidak menjadi penghalang bagi Siswa Luar Biasa (SLB) untuk bisa fasih membaca ayat suci Al Quran. Buktinya, puluhan siswa di Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Netra (PRPCN) Palembang mampu mengikuti tadarus Al Quran selama bulan Ramadan.

Para siswa mengaji dengan menggunakan Al Quran khusus tulisan braille. Tidak sedikit siswa yang fasih membaca Al Quran walaupun hanya dengan meraba tulisan di Al Quran braille.

Guru PRPCN Palembang, Agus Palsa mengatakan, selama Ramadan ini kegiatan siswa memang banyak beribadah. Mulai dari salat berjamaah, salat tarawih dan tadarussan.

"Sekarang salat lebih terjadwal dan melibatkan semua sektor. Mulai dari azan, ikamah, kultum (kuliah tujuh menit) dan bilal (orang yang menyerukan azan)," kata Agus kepada Liputan6.com, seusai menggelar tadarus Al Quran di Musala PRPCN Palembang.

"Kita juga mengadakan tadarus Al Quran, kita tuntun yang masih lamban membaca Al Quran. Kalau yang sudah lancar, tinggal mendengarkannya terutama bacaan tajwid," lanjut Agus.

Ada 40 siswa yang belajar di PRPCN Palembang yang terletak di Jalan MP Mangkunegara Nomor 06 Palembang. Namun, hanya 25 orang yang tinggal di asrama. Selama Ramadan, para siswa secara bergantian mengaji bersama.

Menurut Agus, kendala dalam membaca Al Quran menggunakan huruf braille adalah kesulitan dalam kepekaan tangan. Sebab, untuk bisa membaca Al Quran huruf braille, indera perasaan harus lebih peka.

"Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk belajarnya. Namun kita berharap di Ramadan ini, para siswa bisa khatam," papar Agus yang juga tuna netra.

Dita Marisa (13), siswa PRPCN mengatakan, sebelum belajar membaca Al Quran menggunakan huruf braille, mereka sudah belajar Iqro terlebih dahulu.

"Sudah belajar ngaji sejak kelas 3 SD, belajar Iqro dulu baru belajar baca Al Quran. Sekarang sudah sampai juz 1 Al Quran," ujar siswa kelas 6 SD ini.

Diakuinya, untuk belajar membaca Al Quran huruf braille, memang ada kesulitan karena harus peka terhadap huruf yang diraba. Mereka pun tidak menghapal ayat suci Al Quran, namun hanya belajar membacanya saja. (Sun/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya