Penuhi Stok Ramadan, Ribuan Sapi Australia Tiba di Tanjung Priok

Kapal pengangkut sapi impor tiba di pelabuhan Tanjung Priok sekitar pukul 01.00 WIB

oleh Moch Harun Syah diperbarui 10 Jun 2016, 16:15 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 16:15 WIB
Segmen 2: Serbuan Sapi Impor hingga Unggas Mati Mendadak
Peternak sapi skala kecil minta pemerintah memperhatikan nasibnya. Sementara itu, belum diketahui penyebab matinya unggas-unggas di Jember.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3.876 ekor sapi asal Australia tiba di dermaga 101 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (8/6/2016) lalu. Ribuan sapi itu diangkut dengan Kapal Galloway Express. Sapi dari negara tetangga itu didatangkan untuk memenuhi stok daging di bulan Ramadan.

Staff operator PT Sinatra Dewa Samudra Muhammad Effendi (42) mengatakan, kapal pengangkut sapi tersebut tiba di pelabuhan Tanjung Priok sekitar pukul 01.00 WIB dinihari. Kedatangan sapi ini untuk menambah pasokan daging sapi di seluruh daerah.

"Kapal sandar Pukul 01.00 WIB pagi, tapi baru bisa bongkar muat 4 jam setelahnya untuk menyiapkan fasilitas dan alat penurun sapi ke truk-truk yang akan mengangkut sapi itu. Diharapkan dapat menurunkan harga sapi hingga di bawah Rp 80 ribu per kilogram (kg)," kata Effendi.

Sapi dari Australia itu nantinya diangkut menggunakan ratusan truk dan akan dibawa ke Rumah Potong Hewan (RPH) di Teluk Naga, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Effendi menuturkan, sebelum dipotong sapi-sapi tersebut terlebih dahulu di timbang di Dermaga 203 Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kita di sini bertugas sebagai Perusahan Bongkar Muat (PBM) untuk ‎mengangkut semua muatan sapi yang diangkut oleh kapal Galloway pada hari ini. Seluruh sapi bisa dibongkar muat hingga tengah malam nanti," jelas dia

Petugas operator lainnya, Warkum (51) menerangkan, sapi-sapi tersebut juga ada yang langsung dibawa ke Teluk Naga untuk penggemukan. Sementara untuk sapi yang cukup gemuk dan mencapai harga keekonomian bisa langsung di potong.

"Penggemukan itu kurang lebih membutuhkan waktu hingga dua bulan. Hanya saja sebagian besar sapi yang sudah gemuk sekalipun dibiarkan beberapa waktu agar sapi tidak stres. Hal itu berguna agar dagingnya tidak keras bila dipotong," tutupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya