Lingkar Sumpiuh, Jalur Alternatif Mudik yang Masih Gulita

Gelapnya jalan pada malam hari karena sisi kanan dan kiri jalan merupakan kawasan hutan dan persawahan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 28 Jun 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 21:00 WIB
 Jalan Baru Lingkar Sumpiuh
Jalan Baru Lingkar Sumpiuh (Liputan6.com/ Audrey Santoso)

Liputan6.com, Banyumas - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) selesai membangun Jalan Lingkar Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. Jalan penghubung Kota Purwokerto dan Kebumen ini juga telah resmi dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 22 Juni 2016.

Jalan Lingkar Sumpiuh ini dinilai mampu mengurai kemacetan saat mudik yang biasa terjadi akibat keramaian Pasar Sumpiuh, Jembatan Layang Sumpiuh dan perlintasan kereta api Kecamatan Tambak yang bersebelahan dengan Sumpiuh. Namun jalan sepanjang 5,05 kilometer dan lebar 24 meter ini ternyata belum sepenuhnya aman dilewati.

"Penerangan memang belum (ada), karena pengadaannya dari Kabupaten Banyumas, bukan dari penyelenggara proyek. Penerangan memang belum terpasang sama sekali," kata Pengawas Lapangan Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sumpiuh Kodir di lokasi, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu 25 Juni 2016.

Kodir menjelaskan, gelapnya jalan pada malam hari karena sisi kanan dan kiri jalan merupakan kawasan hutan dan persawahan. Rumah-rumah penduduk terlihat hanya di ujung jalan baru.

Solusinya, pengendara yang hendak melewati Jalan Baru Lingkar Sumpiuh diimbau memastikan kondisi lampu kendaraan mereka dalam keadaan baik dan pengendara memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang sudah terpasang.

"Rencananya (lampu jalan) akan dipasang di 28 titik. Harapannya (selama lampu jalan belum terpasang), kendaraan mematuhi rambu-rambu yang sudah terpasang misalnya kecepatan maksimum dan lampu kendaraannya harus betul-betul nyala tajam," ujar Kodir.

Kodir mengatakan, jarak tempuh Jalan Lingkar Sumpiuh lebih jauh dibandingkan jalan lama yang hanya sepanjang 4,65 kilometer. Jalan baru akan menghemat waktu tempuh kendaraan dari arah Purwokerto ke Kebumen.

"Kalau biasanya lewat pasar, rel kereta api dan jembatan itu memakan waktu setengah jam. Tapi kalau lewat sini 10 sampai 15 menit saja," jelas Kodir.

Sebagai gambaran, tambah Kodir, pada momen mudik tahun-tahun sebelumnya terjadi kemacetan hingga 4 kilometer sebelum ada Jalan Lingkar Sumpiuh.

"Tahun ini kita amati bersama, mustinya tidak lagi terjadi penumpukan di rel kereta maupun Pasar Sumpiuh karena jalannya sudah lebar dan baru."

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Jawa Tengah - Jawa Timur I Ketut Darmawahana membeberkan, pihak Pemerintah Banyumas berjanji akan melengkapi Jalan Lingkar Sumpiuh pada H-10 Hari Raya Idul Fitri atau 25 Juni 2016, namun nyatanya belum terlaksana.

"Saya akan minta tolong PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) kita di sana (Sumpiuh) untuk memastikan ke Pemda. Jalan itu layak fungsi dengan catatan rambu-rambu itu (terpasang). Kalau lampu nggak ada, paling-paling mentoknya Pemda koordinasi dengan PLN," kata Ketut Darmawahana ketika dikonfirmasi di Yogyakarta, Minggu 26 Juni 2016.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya