Niat Puasa Ramadan dan Waktu Membacanya

Niat puasa Ramadan bisa diucapkan mulai setelah Magrib hingga pada waktu imsak tiba atau beberapa menit sebelum subuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2018, 01:11 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 01:11 WIB
20150714-Doa Khusyuk Umat Muslim Sambut Malam Lailatul Qadar-Yerusalem 2
Umat muslim perempuan Palestina tampak khusyuk memanjatkan doa di depan Kubah Batu, di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Senin (13/7/2015). Setiap malam Lailatul Qadar, kompleks Masjid Al Aqsa dipenuhi para umat muslim. (AFP PHOTO/Ahmad GHARABLI)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim Indonesia secara serentak mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan 1439 Hijriah, pada Kamis, 17 Mei 2018.

Ibadah puasa Ramadan 1439 Hijriah diawali dengan melaksanakan salat tarawih pada Rabu (16/5/2018) malam. Berikutnya pada Kamis dinihari, makan sahur.

Agar puasa Ramadan sah, kita harus melafalkan niat puasa, bisa dalam hati maupun bersuara.

Berikut niat puasa Ramadan:

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Niat puasa Ramadan tidak selalu harus diilafalkan dalam bahasa Arab. Tetapi juga bisa dengan Bahasa Jawa atau bahasa lain.

Lalu kapan membaca niat puasa?

Pada dasarnya niat puasa Ramadan bisa diucapkan mulai setelah Magrib hingga pada waktu imsak tiba atau beberapa menit sebelum subuh.

Reporter: Yoga Tri Priyanto

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya