Perajin Kaligrafi Serbuk Kayu Asal Probolinggo Banjir Order Saat Ramadan

Selama bulan Ramadan, penjualan produk seni kaligrafi berbahan serbuk kayu mengalami peningkatan dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2018, 22:40 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 22:40 WIB
Cantiknya Kaligrafi 3 Dimensi Berbahan Sisa Potongan Bambu
Sisa potongan bambu tak terpakai yang disulap jadi kaligrafi tiga dimensi itu mampu memberikan pendapatan menjanjikan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Permintaan produk seni kaligrafi berbahan serbuk kayu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meningkat selama bulan Ramadan.

"Alhamdulillah selama bulan Ramadan penjualan kaligrafi mengalami peningkatan dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya," ucap Kholili, perajin seni kaligrafi di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jumat, 26 Mei 2018, dilansir Antara.

Menurutnya, biasanya jumlah kaligrafi yang terjual sekitar 3-4 item setiap bulan, namun selama sepekan terakhir ini sudah menjual lebih dari 5 item dengan berbagai motif.

"Banyak yang memesan, bahkan ada beberapa produk yang sudah saya kirim ke konsumen, namun ada yang masih dalam proses pengemasan untuk selanjutnya dikirim ke pembeli," tuturnya.

Ia menjelaskan permintaan produk kaligrafi memang banyak diminati selama Ramadan hingga menjelang Lebaran. Sebab, sebagian besar warga ingin menjadikan rumahnya lebih indah dengan nuansa Islami saat Ramadan hingga Lebaran nanti.

"Tahun lalu, penjualan saya awalnya sepi, tetapi ramai pada H-7 Lebaran. Sedangkan Ramadan tahun ini alhamdulillah penjualan lebih lancar," kata produsen kaligrafi berbahan baku dari serbuk kayu itu.

Warga Dusun Krajan Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan itu menjelaskan rata-rata produknya yang terjual seharga Rp 150 ribu, Rp 350 ribu, Rp 650 ribu hingga Rp 750 ribu per buah. Namun, pesanan terbanyak harganya di atas Rp 500 ribu.

"Pembeli kaligrafi berbahan serbuk kayu itu dari Probolinggo dan beberapa kabupaten di Jawa Timur seperti Situbondo dan Bojonegoro," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemasaran kaligrafi tersebut dilakukan melalui daring (online) di media sosial dan bantuan promosi teman maupun keluarga. Alhasil, selama pekan pertama Ramadan, omzetnya sudah lebih dari Rp 2 juta.

"Kadang ada teman yang tinggal di Probolinggo merekomendasikan calon pembeli untuk membeli seni kaligrafi berbahan serbuk kayu di tempat saya, namun sebagian besar penjualan dari media sosial," katanya.

Dengan tingginya permintaan terhadap produk seni kaligrafi, lanjut dia, pihaknya meningkatkan produksi pembuatan, yakni 2-3 produk per hari. Sebelumnya hanya satu produk saja per hari, dengan harapan barang bisa cepat dikirim ketika ada pesanan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya