KBRI Damaskus Gelar Peringatan Malam Turunnya Al Quran

Kedutaan Besar RI di Damaskus kembali mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus memperingati Nuzulul Quran.

oleh Liputan6.comRizki Akbar Hasan diperbarui 06 Jun 2018, 21:20 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 21:20 WIB
Peringatan Nuzulul Quran di KBRI Damaskus (Kemlu.go.id)
Peringatan Nuzulul Quran di KBRI Damaskus (Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Damaskus - Kedutaan Besar RI di Damaskus kembali mengadakan acara buka puasa Ramadan bersama sekaligus memperingati malam turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran pada 31 Mei 2018.

Kegiatan rutin keagamaan selama bulan suci Ramadan itu seperti biasa dimulai dengan acara buka puasa bersama di Aula KBRI Damaskus yang dihadiri Dubes RI dan Ibu, staf KBRI, mahasiswa, pelajar, dan para TKI yang berada di shelter KBRI Damaskus.

Selanjutnya, dilaksanakan shalat Isya dan shalat tarawih yang diimami oleh Imam Ust. Zul Padli Hasan. Demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id (6/6/2018).

Usai shalat, KBRI Damaskus dan para peserta melakukan peringatanan Nuzulul Quran yang dipandu oleh Ust. Henri Toga Sinaga, dengan mengambil tema ceramah "Jadikan Al Quran Sebagai Petunjuk dan Rahmatan Lil Alamin".

Hikmah dan rahasia Nuzulul Quran disampaikan oleh Ust. Saifannur yang bercerita tentang pentingnya menerjemahkan Al Quran yang berbahasa Arab ke dalam bahasa-bahasa umat manusia.

Dengan terjemahan yang benar, kandungan Al Quran dapat dipahami oleh orang yang membacanya dan dapat menjadi petunjuk.

Di samping itu, yang tak kalah pentingnya adalah agar manusia dapat membumikan Al Quran.

"Terjemahkan Al Quran dengan kelakuan sehari-hari, ini yang terpenting," Ustad Saifannur menekankan dalam ceramahnya di KBRI Damaskus.

Dubes RI untuk Suriah Djoko Harjanto dalam sambutannya juga menambahkan agar kita semua meningkatkan ibadah, memupuk terus kebersamaan dan kekompakan dalam semangat Ramadhan, "agar kita semua muncul sebagai pemenang."

Peringatan Nuzulul Quran bulan Ramadan di KBRI Damaskus ditutup dengan pembacaan doa oleh ust. Zul Padli Hasan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Sambil Ngabuburit Ramadan, Warga Cape Town Belajar Bahasa Indonesia dan Monas

Staf KJRI Cape Town bersama peserta "Ngabuburit sambil Mempelajari Monas" (sumber: KJRI Cape Town via Kemlu.go.id)
Staf KJRI Cape Town bersama peserta "Ngabuburit sambil Mempelajari Monas" (sumber: KJRI Cape Town via Kemlu.go.id)

Monas atau Monumen Nasional dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Namun tidak demikian halnya dengan warga negara Afrika Selatan.

Untuk mengenalkan salah satu ikon khas Indonesia tersebut, Kelas Bahasa Indonesia KJRI Cape Town mengadakan sesi khusus bertajuk Ngabuburit sambil Mempelajari Monas di sebuah restoran setempat, pada 1 Juni 2018, bertepatan dengan Ramadan. Demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Selasa (5/6/2018).

Ngabuburit adalah kegiatan berkumpul bersama sambil menunggu waktu berbuka puasa Ramadan.

Sedangkan Kelas Bahasa Indonesia merupakan salah satu bentuk kegiatan penggalangan masyarakat oleh KJRI Cape Town yang dilaksanakan seminggu sekali tanpa dikenakan biaya.

Peserta dari Kelas Bahasa tersebut adalah WN Afrika Selatan di Cape Town dan sekitarnya yang tertarik mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.

Sebagian besar dari peserta berasal dari komunitas Cape Malay yang merupakan keturunan dari tahanan politik, pekerja paksa dan ulama muslim dari Nusantara yang diasingkan ke Cape Town beberapa abad yang lampau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya