Liputan6.com, Jakarta - Keberangkatan puluhan jemaah calon haji Indonesia dari Madinah ke Makkah sempat tertunda karena persoalan manifes dan paspor. Dua dokumen itu menjadi identitas penting bagi jemaah untuk keluar dari Madinah.
"Dalam hal ini ada beberapa jemaah kita yang paspornya terbawa oleh jemaah (lain) dan tertunda keberangkatannya," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Muhammad Khanif, Kamis 2 Agustus 2018.
Baca Juga
Dia mengatakan, tertundanya keberangkatan jemaah ke Makkah juga disebabkan oleh persoalan lain. Khanif mengaku pernah menemukan jemaah yang paspornya tertukar dengan calon haji asal Pakistan.
Advertisement
"Banyaknya paspor di muasasah juga mengakibatkan paspor dari jemaah negara lain masuk ke jemaah Indonesia. Salah satunya misal jemaah Pakistan," ucapnya.
Selain itu, lanjut Khanif, ada pula jemaah calon haji yang tertunda ke Makkah karena paspor hilang.
Khanif berharap, muasasah atau penyelenggara haji dapat memberitahu lebih awal masalah administrasi jemaah haji tersebut. Dengan cara itu, kata dia, Daerah Kerja Madinah dapat mencari tahu paspor jemaah berada.
"Kami sudah menyampaikan ke muasasah agar memberi pemberitahuan lebih awal, jika mereka menemukan kloter yang tidak lengkap," kata Khanif.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Puluhan Tak Ada di Manifes
Hingga Kamis 2 Agustus 2018, ada 30 orang yang tidak masuk ke dalam manifes. Menurut Khanif, tertundanya keberangkatan jemaah juga terjadi karena gagal sistem. Sidik jari sebanyak 80 orang jemaah tak tersimpan dalam data e-Hajj Arab Saudi.
"Jadi tidak semuanya tertahan, jadi yang masalah sidik jari itu bisa kita berangkatkan dengan kita lakukan pengambilan sidik ulang," tegas Khanif.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement