Jemaah Diminta Waspada Penyakit Batuk Haji

Batuk yang terjadi juga bisa saja karena memang jemaah calon haji tersebut sudah mempunyai permasalahan pada paru.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 13 Agu 2018, 17:04 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 17:04 WIB
Jemaah Calon Haji Indonesia
Jemaah calon haji asal Indonesia. (MCH Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu keluhan kesehatan jemaah calon haji yang sangat mengganggu adalah batuk berkepanjangan. Batuk ini sangat menyiksa, terutama malam hari. Tenggorokan terasa gatal, kering, dan bahkan membuat sulit tidur.

Obat batuk ringan biasanya tak mempan. Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), batuk terjadi karena adanya rangsangan pada saluran napas. Batuk merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran pernapasan.

Batuk yang terjadi juga bisa saja karena memang jemaah calon haji tersebut sudah mempunyai permasalahan pada paru sebelumnya, misalnya bronkitis, sinusitis atau asma bronkiale yang memburuk saat berada di Tanah Suci.

Hal ini juga bisa terjadi karena adanya infeksi (virus, bakteri atau jamur) atau hanya reaksi alergi, misal karena debu, atau karena asap. Bisa juga karena adanya rangsangan dari asam lambung yang naik ke atas.

Kita mengetahui bahwa memang ada perbedaan cuaca antara cuaca di Indonesia dan Arab Saudi. Kelembapan udara di Tanah suci sangat rendah, udara kering dan panas. Hal ini memicu terjadinya iritasi pada saluran pernapasan atas.

Apalagi saat para jamaah kurang minum, makan batuk akan semakin sering dan terasa nyeri. Selain itu, aktivitas jemaah yang sering melakukan zikir dan berdoa yang juga bisa membuat tenggorokan bertambah kering.

Untuk itu, jemaah calon haji harus pastikan selalu penuhi kebutuhan cairan saat beraktivitas.

 

Reporter : Mutia

Sumber : Dream.co.id

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya