Liputan6.com, Jakarta - Presiden Dua Masjid Suci (Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah) Syeikh Abdurrahman As-Sudais mengatakan, pengelolaan ibadah haji 1439 Hijriyah/2018 oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi lebih modern dan terencana jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Menurutnya, musim haji pada tahun ini dikelola oleh Kerajaan dengan perencanaan matang guna menerapkan beragam inovasi dan menyediakan sejumlah sarana modern untuk memastikan seluruh jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan tenang.
Baca Juga
"Seluruh persiapan pelaksanaan haji oleh Kerajaan dilakukan dengan partisipasi dan koordinasi berbagai departemen dan lembaga terkait, termasuk pihak keamanan, Kementerian Dalam Negeri dan Emirat Mekah dan Madinah," ujar Syeikh As-Sudais, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/8/2018).
Advertisement
Ia mengatakan, departemen berkompeten terus mengawasi arus jemaah yang melewati pintu, tangga berjalan, dan tangga, serta mengatur buka-tutup pintu selama musim haji.
Sarana tersebut terdiri atas 210 pintu di Masjidilharam, 100 pintu di Masjid Nabawi, 28 tangga berjalan di Masjidil Haram, 38 tangga berjalan bagi jemaah calon haji berkebutuhan khusus, serta tujuh tangga berjalan bagi wanita.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Luncurkan Beberapa Kegiatan
Selain itu, menurut Syeikh As-Sudais, dalam rangka menyampaikan pesan peradaban Islam secara global, Kerajaan di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman dan Putra Mahkota, Pangeran Pangeran Muhammad bin Salman, meluncurkan sejumlah kegiatan bimbingan haji bagi jamaah agar pelaksanaan ibadah mereka sesuai dengan ajaran Islam.
Syeikh As-Sudais juga menjelaskan program lain yang dijalankan Kerajaan, termasuk peningkatan peran perempuan untuk melayani jamaah dan pelayanan tamu.
"Kerajaan juga menggiatkan program ilmiah dan bimbingan Al-Quran melalui peran anggota Dewan Imam, Ulama dan Dai dari Dua Masjid Suci dan sejumlah universitas," jelas Syeikh As-Sudais.
Gagasan tersebut bertujuan menguatkan gambaran Islam dan mencuatkan peran Dua Masjid Suci.
Advertisement