Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Operasi Armina, Jaetul Muchlis, mengingatkan jemaah calon haji agar mengenali Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sebagai titik krusial dalam ibadah haji.
Karena, menurut dia, segala kemampuan fisik dan mental bisa terkuras dalam fase tersebut.
Baca Juga
"Energi jemaah di sini akan banyak terkuras. Para jemaah harus mengetahui rentetan itu semua, sehingga mereka bisa mengukur diri," ujar Jaetul, seperti dilansir Antara, Sabtu (18/8/2018).
Advertisement
Dia mengatakan, jemaah calon haji akan banyak berjalan kaki saat fase Armuzna berkilometer-kilometer dengan tantangan cuaca panas dan paparan cahaya matahari. Maka, kata Jaetul, mereka bisa sangat keletihan jika tidak dilakukan perencanaan aktivitas secara terpadu.
"Saat fase Mina, jemaah setidaknya harus berjalan kaki menempuh jarak 2,5 kilometer, bahkan lebih tergantung tempat tinggalnya untuk melakukan amalan melempar batu atau jumrah," ucapnya.
Sebelum itu, ucap Jaetul, jemaah harus mulai melakukan perjalanan pada 8 Dzulhijah atau Minggu, 19 Agustus 2018 untuk rukun haji wukuf di Arafah. Wukuf berlangsung sehari kemudian hingga sore hari.
"Meski menggunakan bus, tetapi akan ada proses panjang perjalanan yang melelahkan, terutama bagi calon haji yang berusia lanjut dan mereka yang mengalami gangguan kesehatan,"kata Jaetul.
Menurut Jaetul, selama di Arafah, jemaah akan tinggal untuk menjalani prosesi wukuf mulai terbitnya matahari pada 9 Dzulhijah atau Senin, 20 Agustus 2018, hingga sang surya tenggelam.
Kemudian, kata dia, jemaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit hingga pukul 01.00 waktu Arab Saudi (WAS) di hari berikutnya.
Dari Muzdalifah, lanjut Jaetul, jemaah calon haji akan bergerak menuju tenda di Mina untuk tinggal sementara. Selanjutnya, mereka akan keluar tenda berjalan kaki menuju area jamarat untuk melakukan wajib haji jumrah aqabah kemudian kembali lagi ke tenda Mina.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Harus Jaga Kesehatan
Menilik tahapan yang panjang dan tergolong melelahkan untuk fase Armuzna, maka tidak mengherankan jika banyak jemaah calon haji terkendala kebugaran saat tahapan tersebut.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Nirwan Satria selalu mengingatkan jemaah calon haji untuk tidak terforsir dalam kegiatan yang sifatnya tidak prioritas karena fase Armuzna sangat menguras energi.
"Haji itu wukuf, sebaiknya fokus untuk memulihkan kebugaran dalam fase Armuzna," jelas Nirwan.
Advertisement