Liputan6.com, Jakarta - Dubai, Uni Emirat Arab, tak henti-hentinya membuat inovasi untuk layanan publik. Mulai dari patroli polisi dibekali mobil mewah sampai taksi terbang.
Terbaru, Otoritas Pemberdayaan Komunitas (CDA) Dubai bakal mengirim makanan sahur ke masjid-masjid. Bukan dengan jasa kurir, melainkan dengan drone.
Dilansir Alarabiya, Selasa (7/5/2019), inisiatif ini akan melibatkan sekitar 700 relawan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya makan sahur dengan pendistribusian makanan kepada para pekerja.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, program tersebut juga bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya kerja sukarela. Juga untuk mendorong masyarakat maupun organisasi untuk terlibat dalam pelayanan dan tanggung jawab sosial.
Kepala Dewan Pemuda CDA, Halima Mohammed, berharap ada lebih banyak lagi orang yang terlibat sebagai relawan. Menurut dia, sangatlah penting mengajak masyarakat untuk terlibat dalam satu tekad bersama.
Khalfan Obeid, perancang drone yang akan digunakan dalam program ini mengatakan, ide yang digagas sangat inovatif. Dia mengatakan drone buatannya dilengkapi informasi dan peta lokasi sehingga bisa mengantarkan makanan dengan rute tertentu.
Obeid mengatakan, beberapa relawan akan mendapat pelatihan penggunaan drone pekan ini. Dia menambahkan ada delapan alat pengisian baterai skala besar diimpor khusus untuk kendaraan ini.
Nantinya, masing-masing drone akan membawa sekitar 10 kilogram makanan sahur. Kemudian disebarkan ke sejumlah masjid dan sekitarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Drone Murah Berbekal Teknologi DJI dan Intel
Drone atau pesawat nirawak besutan DJI kerap diasosiakan berharga mahal. Namun startup asal Tiongkok bernama Ryze baru saja meluncurkan drone berbekal teknologi DJI dan Intel dengan harga terjangkau.
Dikutip dari The Verge, Sabtu (13/1/2018), drone bernama Tello ini dibanderol dengan harga US$ 19 atau sekitar Rp 1,3 juta.
Pesawat nirawak ini mampu menangkap video 360 derajat dan dapat langsung menyiarkannya ke tablet atau headset virtual reality (VR).
Karena ditujukan untuk pengguna berusia muda, Ryze menjanjikan drone ini dibekali dengan sejumlah fitur yang membuatnya aman dan mudah digunakan. Salah satunya adalah proses terbang dan mendarat yang dibuat otomatis.
Tello juga menggunakan Intel Movidius Myriad 2 VPU, yang biasanya dipakai di drone DJI sebagai sensor pengenalan benda untuk mendukung kemampuan hand gesture.
Di Tello, teknologi tersebut memungkinkan drone untuk melayang secara konsisten atau mendarat di tangan. Bobot Tello juga terbilang ringan hanya sekitar 80 gram.
Meski hadir sebagai perangkat terjangkau, drone ini mampu terbang dengan durasi yang terbilang baik, yakni 13 menit. Sebagai perbandingan, DJI Spark mampu terbang selama 16 menit dalam sekali pengisian daya.
Untuk kemampuan fotografi, drone memiliki kamera 5MP. Kendati sudah diperkenalkan, drone ini baru tersedia di pasaran pada Maret 2018.
Advertisement
DJI Spark Rilis di Indonesia
Sebelumnya, DJI juga baru saja memperkenalkan drone selfie terbaru mereka, Spark, di Indonesia. DJI Spark merupakan drone mini dengan berat hanya 300 gram.
Drone ini juga memungkinkan pengguna menerbangkannya dari telapak tangan. Saat diterbangkan dari telapak tangan, secara otomatis Spark memasuki Gesture Mode, sehingga seluruh kontrol drone dapat dilakukan dengan gerakan tangan.
Ketika drone diterbangkan dari telapak tangan, secara otomatis Spark memasuki Gesture Mode, sehingga seluruh kontrol drone bisa dilakukan dengan gerakan tangan.
Pengoperasiannya pun begitu mudah, yakni hanya dengan menggerakkan telapak tangan ke kanan, kiri, atas dan bawah. Drone pun akan mengikuti arah telapak tangan penggunanya, termasuk memerintahkannya terbang menjauh dan mengambil swafoto hanya dengan gerakan tangan.
Tampilan antarmuka baru DJI Spark memungkinkan pengguna mudah menjangkau sudut pandang yang lebih tinggi dari udara, sehingga mengabadikan momen jadi lebih mudah. Spark juga bisa begitu ringkas dan bisa masuk ke dalam tas.
(Jek/Isk)