Liputan6.com, Jakarta Jadwal imsak hari ini Jumat 10 Mei 2019 yang bertepatan dengan hari ke 5 di bulan Ramadan 1440H di kota-kota besar Indonesia, sudah ditentukan dan juga dijadwalkan sesuai perhitungan dan juga waktu terbitnya fajar atau terbitnya matahari di daerah masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Waktu Imsak di Jakarta, akan berbeda di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh faktor geografis setiap daerah yang berbeda, dan menyebabkan matahari terbit juga berbeda-beda setiap daerahnya.
Matahari terbit adalah salah satu tanda datangnya waktu imsak, di mana orang yang sedang melaksanakan makan dan minum sahur di anjurkan untuk berhenti dari aktivitas sahurnya. Allah SWT sudah menjelaskan waktu imsak dalam sebuah ayat di Alquran tepatnya pada surat Albaqarah ayat ke 187 sebagai berikut.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya: Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Ayat di atas menjelaskan waktu imsak secara keseluruhan adalah saat fajar mulai menyingsing atau saat matahari mulai terbit. Maka jika kamu sedang makan atau minum sahur, sebaiknya untuk segera menyudahinya.
Berikut ini jadwal imsak hari ini Jumat 10 Mei 2019, 5 Ramadan 1440H untuk kota-kota besar di Indonesia, dilansir dari Kementrian Agama Republik Indonesia, Jumat (10/5/2019).
Jadwal Imsak Kota-kota Besar di Indonesia
Berikut ini jadwal imsak hari ini Jumat 10 Mei 2019, 5 Ramadan 1440H di kota-kota besar Indonesia.
1. Kota Jakarta: 04:25 WIB.
2. Kota Bandung: 04:23 WIB.
3. Kota Surabya: 04:03 WIB.
4. Kota Medan: 04:45 WIB.
5. Kota Palembang: 04:30 WIB.
6. Kota Yogyakarta: 04:13 WIB.
7. Kota Solo: 04:13 WIB.
8. Kota Semarang: 04:12 WIB.
9. Kota Malang: 04:04 WIB.
10. Denpasar: 04:55 WITA.
11. Makassar: 04:34 WITA.
12. Palu: 04:27 WITA.
13. Ambon: 04:57 WIT.
Advertisement
Hadits yang Menjelaskan Waktu Imsak
Ada beberapa hadits yang menjelaskan waktu imsak secara keseluruhan. Dalam hadits tersebut menjelaskan kebiasaan Rasulullah yang menghentikan makan sahurnya pada waktu tertentu. Berikut hadits-haditsnya.
1. HR. Bukhari dan Muslim
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
Artinya: Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi MaktumArtinya: Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum
Al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad meriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit:
عن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال : تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسُّحُوْرِ ؟ قَالَ قَدْرُ خَمْسِيْنَ آيَةً
Artinya: Sahabat Zaid bin Tsabit ra meriwayatkan, “dahulu kami bersahur bersama Nabi saw kemudian beberapa saat beliau shalat subuh”.
Anas bin Malik bertanya, “berapa jeda waktu antara adzan dengan sahur?”
“Kira-kira rentang waktu membaca 50 ayat”, jawab Zaid bin Tsabit.
Doa Niat Menjalankan Ibadah Puasa
Niat menjalankan ibadah puasa bisa dilakukan saat malam hari sebelum melakukan makan sahur atau setelah makan sahur. Namun sebagian ada juga yang melakukan niat ibadah puasa setelah shalat tarawih. Berikut niat puasa yang sering digunakan oleh sebagian orang.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala
Niat puasa ramadan sudah dijelaskan dibeberapa hadits yang juga merupakan perintah Nabi Muhammad SAW. Niat puasa dijelaskan dalam sebuah hadits berikut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Shubuh, maka tidak ada puasa untuknya. (HR. An Nasai no. 2333, Ibnu Majah no. 1700 dan Abu Daud no. 2454. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini)
Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan niat puasa, sebagai berikut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. (Muttafaqun ‘alaih)
Advertisement