Pemerintah Tambah Tenaga Kesehatan untuk Jemaah Haji 2019

Sebelumnya Kemenkes sudah merekrut 1.800 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Jun 2019, 11:22 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 11:22 WIB
Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Jawa Barat menggelar konsolidasi dan penguatan komunikasi persuasif berbasis neuro linguistic programme (NLP) dan hypnoterapy di Bandung. Dok Ali Yusuf
Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Jawa Barat menggelar konsolidasi dan penguatan komunikasi persuasif berbasis neuro linguistic programme (NLP) dan hypnoterapy di Bandung. Dok Ali Yusuf

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah 66 tenaga kesehatan yang terdiri atas 22 dokter dan 44 perawat guna mendukung pelayanan kesehatan bagi jemaah haji 2019. Penambahan menyusul penambahan kuota jemaah haji Indonesia dari 221.000 menjadi 231.000.

Sebelumnya Kemenkes sudah merekrut 1.800 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

Kemenkes menyebutkan jika tambahan tenaga kesehatan tersebut akan mendukung pelayanan bagi 22 kelompok terbang (kloter) jamaah haji tambahan.

Guna mempersiapkan tenaga kesehatan tambahan tersebut, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan pelatihan terintegrasi pada 27-29 Juni 2019.

"Semua mengikuti, tenaga bertambah, obat, vaksin, dan makanan tambahan bagi jemaah yang sakit juga kami siapkan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka dalam keterangannya, Selasa (25/6/2019).

Eka mengatakan Kementerian Kesehatan juga melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan untuk memastikan warga Muslim yang tahun ini dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi mampu menunaikan ibadah haji.

Jemaah haji yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan saat ini semuanya sudah mendapatkan vaksinasi meningitis meningokokus.

Pemerintah ikut mengimbau jemaah haji selalu menjaga kesehatan. "Jemaah haji harus menyiapkan kesehatan dengan baik, obat-obatan pribadi harus dibawa. Obat-obatan yang dibawa jangan ditaruh di koper tapi di tas tenteng. Jangan menahan kencing, banyak minum, dan banyak istirahat kalau lelah," jelas Eka.

 

 

Ini 12 Inovasi pada Penyelenggaraan Ibadah Haji 2019

Jemaah Haji Indonesia
Jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia dipastikan mendapat asuransi. (www.kemenag.go.id)

Pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan penyelenggaraan ibadah haji. Seperti pada tahun ini, ada beberapa langkah inovasi pada pelaksanaan ibadah haji 1440H/2019 yang bertujuan memberikan kenyamanan bagi jemaah haji.

"Sejumlah inovasi ini mudah-mudahan bisa menjadi jalan kemudahan bagi penyelenggaraan ibadah haji," ujar Kabag Humas Kementerian Agama Rosidin saat memberikan pembekalan kepada 30 orang tim MCH 1440H/2019M di Kementerian Agama, Senin (24/6/2019).

Dia menuturkan ada 12 inovasi pada penyelenggaraan ibadah haji 2019. Kedua belas inovasi tersebut, yakni:

1. Fast track untuk semua embarkasi

2. Penomoran tenda di Arafah dan Mina

3. Sinkronisasi regu/rombongan dengan transportasi udara

4. Penggunaan AC pada tenda di Arafah

5. Kloter berbasis embarkasi

6. Zonasi akomodasi jemaah

7. Katering citarasa daerah

8. Manajemen manasik petugas badal dan safari wukuf, termasuk cadangan badal

9. Optimalisasi penugasan saat Armina, penyesuaian beban kerja

10. Penempatan pos stasioner di jalur jamarat

11. Pelaporan dan monitoring jemaah berbasis TIK (rekam jejak ibadah, informasi jemaah, check in/out, tanazzul, pelaporan katering dan penempatan)

12. Manajemen krisis

Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya