PPIH Indonesia Keluhkan Penawaran Kartu SIM di Bandara Jeddah

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia menilai kehadiran mereka mulai mengganggu jemaah.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Jul 2019, 20:42 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 20:42 WIB

Liputan6.com, Jeddah - Setibanya di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, jemaah calon haji asal Indonesia tidak lagi menunggu lama. Karena sesuai janji pemerintah Arab Saudi, proses pemeriksaan dokumen tidak lagi dilakukan di bandara kedatangan.

Meski begitu, gangguan untuk para jemaah masih tetap saja ada. Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (25/7/2019), gangguan kali ini datang dari para penjaja kartu sim ponsel.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia menilai kehadiran mereka mulai mengganggu jemaah. Sebab, para jemaah harus melakukan sejumlah proses verifikasi data yang ditakutkan bisa menyebabkan jemaah kehilangan barang mereka.

"Saya berkali-kali menemui para penjajah SIM dan beberapa kali juga saya bersitegang dengan mereka karena sangat mengganggu sekali," kata Kasaker Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat.

Untuk melindungi para jemaah, PPIH telah melayangkan surat protes kepada pemerintah Arab Saudi.

Selain itu, PPIH juga mensosialisasikan kepada jemaah agar tidak mengindahkan tawaran para penjaja kartu sim meski dengan iming-iming tanpa biaya alias gratis. (Rio Audhitama Sihombing) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya