Liputan6.com, Makkah - Pemerintah Arab Saudi mulai memperketat pengamanan dan pemeriksaan ke wilayah-wilayah yang menjadi pintu masuk menuju Makkah. Ini menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji.
Hal ini terlihat dari pantauan saat Liputan6.com bersama Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) berangkat menuju Makkah dari Jeddah, pada Selasa (6/8/2019).
Baca Juga
Rombongan MCH harus melalui 4 kali pemeriksaan dari petugas Arab Saudi baik tentara maupun yang lainnya. Lokasinya antara lain di daerah Sumaisi dan Zaidi.Â
Advertisement
Selain itu, selama perjalanan, pada beberapa rute terdapat pembatas yang membagi jalan menjadi dua. Di salah satunya tertulis non-muslim. Artinya, warga non-muslim harus melewati jalan tersebut dan tak boleh masuk Makkah.
Kepala Seksi MCH Daker Bandara Jeddah-Madinah Husni Anggoro mengatakan pemeriksaan jalan menuju Makkah kerap dilakukan tetapi biasanya jelang puncak haji akan lebih berlapis.
"Pemeriksaan salah satunya untuk mendeteksi orang yang mau berhaji," jelas dia.
Tim MCH dapat melalui pemeriksaan karena sebelumnya telah mengantongi surat izin dari Kantor Urusan Haji Indonesia (KUH) Daerah Kerja Bandara.
"Isinya data nama-nama personel yang ikut dalam perjalanan. Kalau petugas yang berasal dari Jakarta dicantumkan nama dan nomor paspor," ungkapnya.
Sementara jika petugas haji tersebut merupakan mukimin Indonesia yang bertempat tinggal di Arab Saudi maka wajib mencantumkan nama dan tanda pengenal.
Di dalam surat juga tercantum jenis kendaraan dan nomor polisi yang membawa rombongan.
Tonton Video Ini
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â