Penyelenggaran Ibadah Haji Khusus 2019 Dinilai Sesuai Harapan

Dalam konstruksi penyelenggaraan haji khusus, pemerintah berfungsi sebagai regulator dan pengawas.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2019, 13:27 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 13:27 WIB
Calon Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Solo
Sebanyak 358 calon jemaah haji kloter 1 Embarkasi Solo asal Kabupaten Sukoharjo tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu (5/7).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan haji khusus 2019 dianggap sesuai dengan harapan. Hal ini berdasarkan hasil penilaian sementara tim Pengawas Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah, Arfi Hatim mengatakan, dari hasil pantauan dan komunikasi dengan jemaah haji, sejauh ini semua sudah sesuai harapan.

"Dan jemaah juga sudah puas dengan apa yang diberikan penyelenggara," ujar Arfi, seperti dilansir Antara, Kamis (8/8/2019).

Menurut dia, pihaknya juga melakukan peninjauan pada sejumlah pondokan haji khusus untuk mengetahui dan mengawasi penyelenggara haji khusus.

"Sebagai tim pengawas perlu kami sampaikan bahwa kami melakukan kunjungan untuk mengetahui apakah kesepakatan atau perjanjian penyelenggaraan haji khusus terpenuhi seluruh kesepakatan perjanjiannya," papar Arfi.

Sebab, lanjut dia, dalam konstruksi penyelenggaraan haji khusus, pemerintah berfungsi sebagai regulator dan pengawas.

Arfi pun mengaku telah berbincang dengan jemaah unmtuk menyampaikan saran, keluhan, bahkan komplain dari peserta haji khusus.

"Semua kami tampung jika ada keluhan-keluhan kami berupaya memberikan solusi melalui pihak penyelenggara haji khusus. Karena dalam haji khusus ini, pelayanan seluruhnya dilakukan oleh PIHK dan tugas kami akan memastikan pelayanan-pelayanan kepada jemaah," terang dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Fasilitas Sarana dan Prasarana Jelang Wukuf

Jemaah haji Indonesia saat akan pergi ke Makkah dari Jeddah. Darmawan/MCH
Jemaah haji Indonesia saat akan pergi ke Makkah dari Jeddah. Darmawan/MCH

Arfi menjelaskan, terkait penggunaan hotel transit yang letaknya jauh dari Masjidil Haram jelang puncak wukuf, PHIK memberikan akomodasi dalam bentuk hotel transit dengan beberapa tujuan.

Hal itu dilakukan agar jemaah haji bisa lebih fokus dalam beribadah dan dapat beristirahat dengan optimal di apartemen transit.

Menurut Arfi, selain sebagai sarana jemaah untuk menjaga dan memulihkan kondisi tubuh, akomodasi yang disediakan berguna juga bagi jemaah yang baru tiba di Tanah Air atau baru sampai dari Madinah setelah melaksanakan arbain.

"Di samping juga kondisi Masjidil Haram yang padat sehingga ditempatkan di sini agar lebih fokus. Akomodasi hotel transit ini rata-rata lokasinya dekat dengan Mina. Jadi nanti akan memudahkan perjalanan jamaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dan kembali ke hotel transit," pungkas Arfi.

Syafrizal Rahman, salah seorang peserta haji khusus Siar Haramaian Tour Travel mengaku, perjalanan ibadah hajinya berjalan lancar sampai sejauh ini.

"Alhamdulillah kami dapat menjalankan ibadah sesuai dengan yang kami harapkan. Setiap hari dilakukan bimbingan-bimbingan yang memperdalam pengetahuan kami tentang ibadah haji dan alhamdulillah sejauh ini dari sisi penempatan, makanan, sisi kesempatan ibadah, bimbingan ibadah sangat baik," jelas Syafrizal. 

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya