Bosan di Rumah, Bolehkah Nonton Drama Korea di Bulan Ramadan?

Mengisi waktu di rumah semasa isolasi Covid-19 ini memang bukan perkara mudah. Selain ibadah, bolehkah muslim mengisi waktu lainnya dengan menonton drama Korea?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Apr 2020, 09:40 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 09:40 WIB
ilustrasi drama korea good casting/sbs
ilustrasi drama korea good casting/sbs

Liputan6.com, Jakarta Mengisi waktu di rumah semasa isolasi Covid-19 ini memang bukan perkara mudah. Kejenuhan di rumah karena tidak bisa bertatap muka dengan orang lain, bahkan sulit berkoordinasi karena gangguan teknis dalam hal pekerjaan rasanya jadi hal yang lumrah saat ini.

Mendekati bulan suci Ramadan, ada banyak sebenarnya yang bisa kita lakukan di rumah. Beribadah tentunya, salah satu kewajiban. Namun untuk mengisi waktu lainnya apakah seorang muslim boleh melakukan aktivitas lain seperti menonton drama Korea yang selalu membuat penasaran?

Menurut Dai Muda, Habib Husein Ja'Far Al Hadar, menonton drama Korea tidak masalah selama ada hikmah yang baik.

"Bulan Ramadan adalah bulan ampunan dosa dan dilipatgandakannya pahala. Maka, sudah sepatutnya diisi dengan ibadah, dalam segala hal. Termasuk dalam tontonan yang berisi tuntunan. Adapun drama Korea, jika isinya ada tuntunan yang baik, tak ada masalah. Karena Nabi Muhammad ajarkan kita untuk ambil hikmah (pelajaran) dari mana saja, asal baik," kata Pendiri Cultural Islamic Academy Jakarta tersebut pada Liputan6.com, melalui pesan singkat, Kamis (23/4/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mencari hikmah

Negara-Negara dengan Kasus Corona Terbesar di Dunia
Sepasang kekasih mengenakan masker saat bersepeda di sebuah taman di Seoul, Korea Selatan, 7 Maret 2020. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, jumlah kasus virus corona COVID-19 di Korea Selatan sebanyak 7.755 orang terinfeksi, 60 meninggal, dan 288 sembuh. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Penulis buku Keislaman ini pun menyampaikan sebuah hadits. "Hikmah itu barang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi).

"Kalau isi filmnya negatif, mau dari Korea atau manapun ya kita gak tonton. Termasuk sinetron dari Indonesia," ujar Direktur Lembaga Study of Philosophy ini.

Maka dari itu, lanjutnya, kita tidak perlu menilai suatu film itu langsung negatif. "Drama Korea, film Hollywood, film Bollywood, dan lain-lain dinilai negatif, tugas umat Islam bukan hanya menghukumi umat agar gak nonton, tapi juga mari kita memproduksi dan mendukung film-film islami. Karena Islam sejak awal bukan hanya hadir untuk menghukumi, tapi memberi solusi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya