Lebih dari 50 Makanan Takjil Ramadan Diawasi BBPOM Denpasar

Pada Selasa, 5 Mei 2020, BBPOM di Denpasar secara serempak melaksanakan Intensifikasi Pengawasan Pangan selama bulan Ramadan 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 11:45 WIB
Pedagang Takjil
Pemerintah daerah meniadakan Pasar Ramadan yang memaksa pedagang takjil berjualan di depan rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar, Provinsi Bali mengawasi lebih dari 50 pangan takjil selama Ramadan 1441 Hijriah.

Pengawasan ini dilakukan di tiga kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Tabanan, Klungkung dan Badung, serta satu Kota Denpasar.

"Pengawasan rutin dilakukan selama bulan Ramadan per kabupaten/kota, jadi setiap kabupaten dicek selama bulan puasa ini, di antaranya tujuh kabupaten yang kita bina selama ini," ujar Pengawas Farmasi Makanan Muda BBPOM Ni Putu Ekayani Scorpiasanty, seperti dilansir Antara, Kamis (14/5/2020).

Dia menyebut, pengawasan takjil di wilayah Tabanan dilakukan di lingkungan Tunggal Sari. Menurut Ekayani, dari 23 jenis sampel makanan yang diuji, semuanya memenuhi syarat keamanan pangan, bebas rhodamin B, methanil yellow, boraks, dan formalin.

"Dari 23 jenis makanan itu di antaranya, jajan pasar, terik, udang, kerupuk, bijik, dan lainnya terpantau aman. Jadi pedagang yang kita cek itu, terlihat dari makanan yang dijual dengan warna mencolok, penjual kerupuk dan penjual ikan," papar dia.

Ekayani mengatakan pada Selasa, 5 Mei 2020, BBPOM di Denpasar secara serempak melaksanakan Intensifikasi Pengawasan Pangan selama bulan Ramadan 2020.

Saat itu, kata dia, pengawasan dilakukan pada beberapa kabupaten. Misalnya, kabupaten Badung untuk pengawasan sarana distribusi seperti hypermarket dan supermarket dengan hasil satu sarana memenuhi ketentuan dan dua sarana tidak memenuhi ketentuan.

"Ada temuan berupa produk yang kemasannya rusak, produk tanpa izin edar. Produk tersebut telah disisihkan dan sarana diberikan pembinaan agar lebih rutin mengecek kondisi produk yang dijual," jelas Ekayani.

Sementara itu, pengawasan juga dilakukan di wilayah Denpasar dan Kabupaten Klungkung untuk melaksanakan pengawasan pangan takjil Ramadan.

Dari hasil pengawasan dan hasil sampel serta pengujian terhadap 18 pangan buka puasa, semuanya memenuhi syarat keamanan pangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengawasan Rutin

FOTO: Peduli Sesama dengan Berbagi Takjil Selama Ramadan
Seorang anak berdiri di depan tumpukan takjil yang akan dibagikan di Jalan Cempaka Putih Raya, Jakarta, Senin (11/5/2020). Setiap hari selama Ramadan, masyarakat sekitar membagikan 350 takjil kepada warga kurang mampu dan terdampak virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, pada 28 April 2020, BBPOM Denpasar bekerjasama dengan Pemkot Denpasar melakukan pengawasan rutin saat Ramadan. Fokusnya melakukan pengawasan takjil yang dijual.

Ekayani mengatakan, untuk makanan yang dijual di sekitaran Desa Pemogan, diambil sampel dan kemudian diuji oleh tim operasional laboratorium keliling BBPOM di Denpasar.

"Rata-rata untuk pengemasan dan makanannya aman, tidak ada yang mengandung rhodamin B, dan kandungan berbahaya lainnya. Hal itu dibuktikan dengan 16 sampel yang diuji langsung di lapangan," kata dia.

Adapun 16 sampel tersebut di antaranya minuman sebanyak tujuh sampel, rujak satu sampel, tempe satu sampel, bakso empat sampel, lontong satu sampel, sate tuna satu sampel, serta plecing satu sampel.

"Sebanyak 16 sampel tersebut kemudian diuji rhodamin dari sembilan sampel, formalin enam sampel, boraks enam sampel dan hasilnya memenuhi syarat," jelas Ni Putu Ekayani Scorpiasanty.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya