Keutamaan dan Manfaat Membaca Surah Al Fatihah di Bulan Ramadan

Orang yang secara terus-menerus membaca Surah Al Fatihah sebanyak 100 dalam satu waktu, konon akan mendapat perlindungan langsung dari Allah.

oleh Erik diperbarui 12 Apr 2021, 23:55 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 23:55 WIB
Semangat Anak-Anak Irak Mengkhatamkan Alquran di Bulan Ramadan
Suasana saat anak-anak di Irak membaca Alquran berjemaah selama bulan Ramadan di Masjid Imam Ali Ibn Abi Tholib di Najaf, Irak (2/6). Mereka mengkhatamkan Alquran selama bulan Ramadan. (AFP/Haidar Hamdani)

Liputan6.com, Jakarta Adakah surah yang paling dibaca oleh umat Islam? Jawabannya mungkin surah Al Fatihah. Surah pertama dalam kitab suci Alquran ini setidaknya wajib dibaca saat mengerjakan salat.

Surah Al Fatihah punya julukan Ummul Kitab, atau induknya Alquran. Artinya, dalam surah yang terdiri dari tujuh ayat ini mengandung keseluruhan isi kitab suci tersebut.

Yaitu mengandung iman kepada Allah, Rasul, dan para Malaikat serta kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi. Bahkan mengandung iman kepada hari akhir.

Selain itu, dalam surah ini kita meminta petunjuk dari Allah dari jalan yang sesat. Yaitu jalan yang dilalui oleh umat terdahulu sehingga mereka berada di dalam kesesatan yang menjerumuskan ke neraka.

Surah Al Fatihah punya keistimewaan tersendiri bila dibaca sebagai doa. Sebelum atau sesudah memanjatkan doa kepada Allah, baiknya kita membaca Al Fatihah. Tujuannya, agar doa tersebut cepat terkabul.

Bahkan, orang yang secara terus-menerus membaca Surah Al Fatihah sebanyak 100 dalam satu waktu, konon akan mendapat perlindungan langsung dari Allah dan mendapat apa yang ia inginkan.

Terlebih bila membaca surah Al Fatihah sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan ini, maka pahala dan keutamaan yang melimpah dari surah maha dahsyat ini akan semakin bertambah.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Bacaan Surah Al Fatihah, Arab, Latin dan Artinya

Melestarikan Alquran Tinta Emas Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam
Tulisan arab menggunakan tinta emas terukir di kitab suci Alquran peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam (Liputan6.com / Nefri Inge)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين, الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ, اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Cara membacanya:

Bismillahir rahmanir rahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.

Artinya:

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya