Liputan6.com, Cilacap - Muadz bin Jabal merupakan sahabat kesayangan Rasulullah SAW. Dalam beberapa sabdanya, Rasulullah SAW mengungkaplan perasaan cintanya kepada Muadz.
يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.” (HR Abu Daud No. 1522 dan An Nasai No. 1304.)
Baca Juga
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda perihal kecintaannya kepada Muadz:
Advertisement
يا معاذ، والله إني لأحبك
“Hai Muadz, demi Allah sungguh aku benar-benar mencintaimu." (HR Abu Dawud)
Selain merupakan sahabat yang dicintai Rasulullah SAW, Muadz bin Jabal RA merupakan sahabat Nabi yang paling mengerti hukum-hukum fiqih. Hal ini disampaikan sendiri oleh Rasulullah SAW agar menjadi panutan bagi umat Islam.
Akan tetapi di balik kemuliaan-kemuliaan yang ia peroleh, dia pernah mengalami hal yang menyedihkan di dalam hidupnya, yakni ia pernah memiliki utang dan belum mampu membayar sehingga oleh karenanya pula ia terpaksa tidak shalat jumat karena takut bertemu dengan orang yang hendak menagih hutangnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ditagih Utang Hingga Tidak Jumatan
Diriwayatkan, sahabat Mu’adz RA mempunyai utang emas satu uqiyah (setara 201 gram), atau sekitar 180 juta rupiah, kepada orang Yahudi bernama Yohana bin Maria.
Sialnya, pada Jumat pagi, Yohana datang untuk menagihnya dan menunggunya di depan pintu rumah Mu’adz ra. Mengetahui Yohana menghadangnya di depan pintu untuk menagih utang, Mu’adz RA pun bersembunyi di dalam rumah hingga tidak berangkat Jumatan.
Hal ini tentu mengagetkan. Saat Jumatan, Nabi saw pun mencari-cari Mu’adz RA, mana ini orang kok tidak berangkat Jumatan.
Pada waktu berikutnya saat bertemu Nabi SAW segera menegur Mu’adz RA: “Apa yang mencegahmu dari berangkat Jumatan, hai Mu’adz?” “Karena Yohana Nabi, —lalu Mu’adz ra meceritakan kisahnya—.
Karenanya aku enggan keluar rumah khawatir Yohana menagihku. Sementara aku belum punya harta untuk melunasinya,” jawab Mu’adz RA secara jujur.
“Tidakkah kamu mau aku ajari, hai Mu’adz, beberapa kalimat yang bila kamu berdoa dengannya, andaikan kamu punya utang emas sepenuh bumi, niscaya Allah akan melunasinya darimu?” tanya Nabi saw setelah mendengar cerita Mu’adz ra. “Ya Nabi,” jawab Mu’adz penuh semangat.
Kemudian Nabi saw mengajari Mu’adz untuk membaca Surat Ali Imran ayat 26-27 dan sebaris doa. (Ja’far bin Muhammad al-Mustaghfiri, Fadhâ'ilul Qur’ân, Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyah), halaman 216). (Sumber: NU Online)
Khazim Mahrur
Advertisement