Teks Khutbah Jumat Akhir Rajab: Keutamaan dan Manfaat Sholat Berjamaah

Jumat terakhir ini dapat dimanfaatkan khatib untuk menyampaikan pesan-pesan yang belum tersampaikan di bulan Rajab melalui khutbah. Misalnya tentang keutamaan dan manfaat sholat berjamaah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 16 Feb 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 16:30 WIB
Suasana Sholat Jumat Minggu Ketiga Ramadhan di Masjid Istiqlal
Umat Islam melaksanakan sholat Jumat pada minggu ketiga bulan Ramadhan 1442 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Sholat Jumat berjamaah dengan pembatasan jemaah 30 persen dari kapasitas di ruang sholat utama masjid dan menerapkan protokol kesehatan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab akan segera berganti dengan Sya’ban. Jumat pekan ini sudah masuk tanggal 26, itu artinya Jumat terakhir di bulan Rajab tahun ini.

Jumat terakhir ini dapat dimanfaatkan khatib untuk menyampaikan pesan-pesan yang belum tersampaikan di bulan Rajab melalui khutbah. Misalnya tentang keutamaan dan manfaat sholat berjamaah.

Pesan ini penting untuk diingatkan kepada jamaah sholat Jumat. Harapannya dapat memotivasi mereka untuk semakin giat melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Untuk menyampaikan khutbah Jumat tentang keutamaan dan manfaat sholat berjamaah, khatib dapat menggunakan teks khutbah berikut. Naskah ini dapat menjadi bahan khutbah Jumat pekan ini.

Mengutip situs resmi NU Jatim, berikut adalah teks khutbah Jumat akhir Rajab tentang keutamaan dan manfaat sholat berjamaah.

 

Khutbah I

ألْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ وَأفْضَلَنَا باِلعِلْمِ وَاْلعَمَلِ عَلىَ سائر مَخْلُوْقَاتِهِ

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ نَبِيِّهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدْ

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةً تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, واشهد ان محمّدا عبده ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ

أمابعد : ياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jamaah Sidang Jumat Rahimakumullah

Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah Taala. Dengan takwa yang sebenar-benarnya yaitu menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Karena apabila kita bertakwa dengan sebenar-benar takwa, maka Allah telah menjanjikan untuk memberi jalan keluar dari kesulitan yang kita hadapi dan Dia menganugerahkan rizki yang tidak terduga.  

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجَا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Artinya: "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka."

Sidang Jumat yang Berbahagia

Sebagai muslim yang berhaluan Ahlussunah Waljamaah, kita seharusnya menjadi pelopor dan penengah sunah-sunah Rasulullah dan melestarikan amalan-amalan para ulama salaf ash-shalihin. Di antara sunah Rasulullah tersebut adalah shalat berjamaah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Menurut jumhur ulama, shalat berjamaah hukumnya sunah muakkad sedangkan menurut Imam Ahmad bin Hanbal, shalat berjamaah hukumnya wajib. Rasulullah SAW selama hidupnya sebagai rasul belum pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid meskipun dalam keadaan sakit. Rasululah SAW pernah memperingatkan dengan keras keharusan shalat berjamaah di masjid, sebagaimana diuraikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim sebagai berikut: 

 وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدهممت أن اَمُرَ بِحَطْبٍ فَيَحْتَطِبُ ثُمَّ اَمُرَ بِا لصَّلاَةِ فَيُؤَذِّنَ لَهَا ثُمَّ اَمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ, ثُمَّ اُخَالِفَ اِلَى رَجُالٍ لاَيَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحْرِقَ عَلَيْهِم بُيُوتَهُمْ - متفق عليه

Artinya: Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku bertekad menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku suruh seorang adzan untuk shalat dan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang yang tidak ikut shalat, kemudian aku bakar rumah mereka."

Pada suatu saat, Rasulullah didatangi oleh salah satu sahabat yang dicintainya, yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Ia berkata kepada Rasulullah bahwa buta dan tidak ada yang menuntunnya ke masjid sehingga memohon kepada Nabi untuk memberinya keringanan untuk tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

Selanjutnya Rasulullah bertanya kepadanya: 

 هَلْ تَسْمَعُ النّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ؟ قَالَ نَعَمْ. قَالَ : فَأَجِبْ

Begitulah seruan Rasulullah kepada umatnya agar senantiasa menunaikan shalat berjamaah di masjid sekalipun kepada sahabatnya yang tidak bisa melihat alias buta. Bagaimana dengan kita umatnya, yang diberikan kenikmatan yang sempurna. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah bersabda: 

لاَصَلاَةَ لِمَنْ جَارَ الْمَسْجِدَ اِلاَّ بِالْجَمَاعَة وَفِى رِوَايَة اِلاَّ فِى الْمَسْجِد - رواه احمد

 Artinya: "Tidak sempurna shalat seseorang yang bertetangga dengan masjid kecuali dengan berjamaah. Dalam suatu riwayat, kecuali di masjid."

Lanjutan Khutbah I

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Hadits-hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya shalat berjamaah. Rasulullah menekankan bahwa shalat jamaah dilaksanakan di masjid. Karena masjid didirikan bukan untuk bemegah-megahan, melainkan untuk diramaikan atau dimakmurkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 18: 

 إنَّمَا يَعْمُرً مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ أمَنَ بِاللهِ وَاليَوْمِ الأخِرِ وَأقَامَ الصَّلاَةَ وَأَتَى الزَّكَوةَ وَلَمْ يَخْشَ إلاَّ اللهَ

Artinya: "Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah."

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Banyak keutamaan dan manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang menunaikan shalat berjamaah. Ada keutamaan yang diperoleh di dunia, dan juga ada keutamaan atau manfaat yang bisa diperoleh nanti di akhirat. Di antara keutamaan atau manfaat dari shalat berjamaah adalah sebagai berikut: Manfaat yang pertama adalah Allah melipatgandakan pahala shalat berjamaah sampai dua puluh tujuh derajat. 

 قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : صَلاَة الْجَمَاعَة اَفْضَلُ مِنَ صَلاَةِ الفَدِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَة -- متفق عليه

Artinya: "Shalat berjamaah itu lebih utama dari shalat sendiri dengan dilipatkan sampai dua puluh tujuh derajat."

Manfaat yang kedua yaitu menjauhkan diri dari sifat munafik. Karena di antara sifat orang munafik adalah bermalas-malasan dalam shalat. Hal ini tertera dalam surat An-Nisa’ ayat 142: 

 إنَّ المُنَفِقِيْنَ يُخَدِعُوْنَ اللهَ وَهُوَ خَدِعُهُمْ وَإذَا قَامُوا إلىَ الصَّلاَةِ قَامُوْا كُسَالَى يُرَاءُوْنَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إلاَّ قَلِيْلاً

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali."

Dalam sebuah hadits Nabi bersabda: "Tidaklah ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik melebihi shalat subuh dan isya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada keduanya, niscaya mereka akan datang (berjamaah) meskipun dengan merangkak." (Muttafaqun ‘Alaih)

Manfaat yang ketiga yaitu menjadi sebab diampuni dosa oleh Allah. Rasulullah bersabda: 

 إِذَا قال اْلإِمَامُ (غَيْرِ اْلمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضّآلّين) فَقُوْلوُا : آمين, فَإِنَّهُ مِنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلُ اْلمَلاَئِكَةِ غَفِرَ لَهُ ماَتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ -- رواه البجارى و مسلم

Artinya: Jika imam mengucapkan “ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhalliin”, maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain Nabi bersabda: |Barang siapa yang berwudhu untuk shalat dan menyempurnakan wudhunya, lalu berjalan untuk menunaikan shalat, dan ia shalat bersama manusia atau berjamaah atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya".

Jamaah Shalat Jumat yang Mulia

Manfaat yang keempat dari shalat berjamaah adalah mengembangkan disiplin dan berakhlak mulia. Shalat berjamaah mengajarkan disiplin seorang makmun senantiasa mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang, menghilangkan ego, perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.

Sedangkan manfaat kelima shalat berjamaah adalah tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan. Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih sayang di antara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjamaah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjamaah? Seandainya jawaban yang didapat bahwa yang bersangkutan sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan mendoakannya.

Shalat berjamaah juga mengajarkan persamaan, tidak dibedakan antara yang kaya dan yang miskin, seorang pejabat atau rakyat jelata, atasan atau bawahan. Semua berdiri, ruku’, sujud, dan duduk dalam satu barisan untuk taat dan tunduk kepada Allah SWT.

Allah berfirman: 

اِنَّ اللهَ يُجِبُّ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُونَ فِى سَبِيْلِهِ صَفًّا كَأَ نَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya, dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang sangat kokoh."

  بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

 أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya