Liputan6.com, Jakarta Banyak jemaah haji asal Indonesia yang tersesat usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat (26/5/2023) kemarin. Hal ini lantaran ribuan jemaah haji dari Indonesia dan beberapa negara lain sudah mulai berdatangan di Kota Madinah.
Para petugas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang saat itu ikut sholat Jumat menemukan banyak sekali jemaah yang kebingungan mencari hotel tempat tinggalnya. Kendati lokasinya dekat, namun banyaknya hotel dan orang-orang yang keluar bersamaan dari masjid membuat jemaah kebingungan.
Baca Juga
Tak sedikit jemaah yang kehilangan sandalnya karena lupa menyimpannya di mana. Padahal petugas sudah berkali-kali mengingatkan agar sandal diletakkan di dekat jemaah saat sholat di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram nanti.
Advertisement
Adapula jemaah lanjut usia (lansia) yang tidak kuat melanjutkan perjalanannya ke hotel karena kelelahan. Petugas mengimbau, para jemaah haji lansia dan risiko tinggi (risti) untuk tidak memaksakan berdesak-desakan sholat arbain di Masjid Nabawi, tapi cukup di hotel yang masih ada di wilayah Markaziyah (ring 1 Masjid Nabawi).
Para petugas PPIH dari berbagai bidang layanan pun berjibaku membantu para jemaah yang tersesat. Tak sedikit pula petugas yang rela menggendong jemaah lansia menuju ke hotelnya karena kelelahan.
Menanggapi banyaknya jemaah haji asal Indonesia yang tersesat seusai melaksanakan aholat jumat, Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Jasaruddin mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah preventif dan proaktif.
Langkah preventif dilakukan dalam bentuk edukasi kepada jemaah untuk mengingat nama dan ciri hotel tempat mereka tinggal. Begitu juga mengingat nomor pintu masuk Masjid Nabawi yang dilewati. Jemaah juga diharapkan melihat ciri-ciri khusus tempat ke luar masuk hotel atau Masjid Nabawi.
"Sedangkan langkah reaktif adalah melakukan sweeping berkala jika ada jemaah yang membutuhkan bantuan," kata Jasar.
Identifikasi Jemaah Melalui Gelang
Setelah itu akan dilakukan identifikasi jemaah melalui gelang yang dipakai dari Kementerian Agama. "Setelah itu akan kami lihat di aplikasi pintar atau buku pintar yang kami miliki."
Langkah lain yang dilakukan petugas adalah koordinasi dengan ketua kloter, ketua rombongan ataupun diantar langsung ke hotelnya ataupun kantor sektor.
Jasa menambahkan, keluarga tidak perlu khawatir jika ada kabar terkait jemaah yang tersesat. jika ada jemaah yang tersesat di luar sekitaran Masjid Nabawi, "Kami juga siagakan mobil untuk membawa jemaah yang tersesat dan butuh penanganan," katanya menandaskan.
Advertisement