Liputan6.com, Jakarta - Ribuan jemaah haji berbahagia usai kembali ke tanah air. Tangis haru bahagia bercampur baur tatkala jemaah haji bertemu dengan keluarganya.
Namun, di antara mereka, ada yang menahan sedih. Ada yang orangtuanya meninggal dan dimakamkan di tanah suci.
Ada pula kisah istri yang pulang haji tanpa suami. Sang suami meninggal di tanah suci. Namun, sang istri, Soejantini tampak tegar. Dia mengingat pesan terakhir suaminya sebelum meninggal di tanah suci.
Advertisement
Baca Juga
Artikel mengenai ketegaran Soejantini ini menjadi artikel paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com bersama dua artikel lain yang sama-sama bertema haji, yakni doa pulang haji, sebelum bertemu dengan keluarga dan hukum selamatan menyambut kepulangan haji.
Selengkapnya, simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Doa Pulang Haji yang Dicontohkan Rasulullah SAW, Pendek dan Mudah Dihapal
Ribuan jemaah haji mulai tiba di tanah air sejak 4 Juli 2023 lalu. Bahagia dan haru dirasakan jemaah begitu tiba di tanah air.
Harapannya adalah jemaah haji mendapatkan haji mabrur.
Akan sangat elok jika kepulangan haji pun mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya yakni doa pulang haji, sebelum bertemu dengan keluarganya.
Doa pendek ini mudah dihapal. Jemaah haji dimudahkan untuk mengamalkannya.
Mengutip laman NU Jatim, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Idhah fi Manasikil Hajj menganjurkan jamaah haji untuk membaca doa yang dilafalkan Rasulullah SAW sebelum memasuki rumahnya dan menemui keluarganya.
تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبً
Artinya: Kami sungguh memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa.
Advertisement
2. Kisah Ketegaran Soejantini dan Pesan Terakhir Suami di Tanah Suci
Soejantini tampak begitu tegar meski akan pulang ke Indonesia tanpa suaminya. Sekilas, ia tampak sama seperti jemaah haji lainnya yang semringah karena sebentar lagi akan kembali berkumpul bersama keluarganya di Tanah Air.
Namun, ada hal yang menarik perhatian dari sosok Soejantini. Perempuan berusia 51 tahun itu terlihat menenteng dua koper kabin, satu miliknya sendiri dan satu lagi punya sang suami. Sementara jemaah haji lainnya menenteng masing-masing satu koper.
"Insyaallah saya kuat. Karena saya sepeninggal bapak, saya sadar bahwa itu ketetapan Allah. Dan bagi saya ketetapan Allah lah yang terbaik untuk saya, sehingga saya kuat menjalankan ibadah haji," ujarnya saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah jelang kepulangan ke Tanah Air, Selasa petang, 4 Juli 2023 kemarin.
Sang suami, Suprapto Tarlim Kertowijoyo merupakan jemaah haji pertama yang meninggal dunia di Tanah Suci. Jemaah berusia 52 tahun itu meninggal dunia di hotelnya dekat Masjid Nabawi, Madinah hanya beberapa saat setelah mendarat di Tanah Suci, Kamis 25 Mei 2023 lalu.
"Yang membuat saya kuat, gini bapak kan dimakamkan di Baqi, bapak kan langsung lolos ke taman surga Allah dan saya pun harus bisa seperti bapak. Itu yang menjadikan kuat diri saya untuk menjalankan ibadah haji," tuturnya.
3. Hukum Selamatan Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Bagaimana Pandangan Islam?
Ribuan jemaah haji Indonesia tiba di tanah air usai rangkaian ibadah haji 2023. Secara bertahap, jemaah haji akan tiba di kampung halamannya masing-masing.
Di berbagai daerah terdapat tradisi menyambut kepulangan jemaah haji. Biasanya, penyambutan ini seuntai senada dengan adat dan tradisi di masing-masing daerah.
Di Jawa dan sejumlah daerah lain, ada tradisi tasyakuran. Dalam bahasa Jawa, disebut dengan slametan, atau disebut pula dengan selamatan.
Keluarga biasanya mengadakan tasyakuran kepulangan jemaah haji. Mereka bersyukur dan berdoa agar jemaah haji mendapat keberkahan dari ibadah hajinya dan senantiasa diberi kesehatan.
Lantas bagaimana pandangan Islam mengenai selamatan atau tasyakuran? Bagaimana hukum tasyakuran menyambut kepulangan jemaah haji?
Advertisement