Liputan6.com, Cilacap - Beberapa waktu terakhir, warganet dan influencer ramai-ramai menggunakan emoji potongan buah semangka.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini merupakan ekspresi rasa empati terhadap Palestina dan merupakan simbol perlawanan atas kekejaman Israel kepada rakyat Palestina.
Mengapa mereka menggunakan emoji semangka ini? Penyebabnya ialah terletak pada warna semangka itu sendiri yang sesuai dengan bendera Palestina yaitu hijau, merah, hitam dan putih.
Selain itu, buah ini juga tumbuh subur di Palestina yang membuat semangka ini mendapat julukan "The Fruit of Palestine."
Ternyata menurut pakar pangan Yordania, nama buah ini tertera dalam Al-Qur’an dan berdasarkan beberapa hadis Nabi SAW, semangka ini merupakan salah satu buah kesukaan Rasulullah SAW.
Simak Video Pilihan Ini:
Tertera dalam Al-Qur'an
Mengutip Republika, Memang dalam tafsir-tafsir klasik tidak disebutkan secara implisit kata battikh atau bitikh (بِطِّيْخ) yang berarti semangka.
Tetapi pakar pangan asal Yordania, Dr Jamil al Qudsi ad-Duwaik, berpendapat lain. Menurutnya semangka disebutkan secara tidak langsung dalam Al-Quran dengan kata qitsa (قِثَّاء).
"Kami meyakini bahwa semangka disebutkan dalam Alquran Al Karim dengan nama al qitsa sebagaimana dalam firman Allah SWT," ujar Dr Jamil Al Qudsi. Dr Jamil menjelaskan kata qitsa terdapat dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 61.
مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ
Artinya: … yaitu dari sayur-mayurnya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan kacang adasnya, dan bawang merahnya ..." (penggalan ayat 61 surat Al Baqarah).
Menurut Dr Jamil, qitsa secara bahasa yaitu jenis sayur mayur yang menyerupai mentimun, seperti zukini atau labu kecil.
Namun, menurut dia, setelah mencermati Alquran, makna qitsa itu lebih luas lagi. Ia menjelaskan termasuk di dalamnya yang disebut qitsa adalah battikh atau semangka.
"Kami melihat bahwa maknanya lebih luas dari itu karena kalimat qitsa dalam bahasa itu yakni setiap makanan yang mengeluarkan suara apabila dimakan dan termasuk itu adalah semangka merah," jelasnya.
Advertisement
Buah Kesukaan Rasulullah SAW
Mengutip tebuireng.co, keutamaan buah semangka menurut hadis dapat dilihat dari hadis riwayat Tirmidzi. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibb An-Nabawi menjelaskan, hadis mengenai nabi memakan semangka dan ruthab ini ada beberapa. Namun, yang sahih hanya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi.
Kecintaan Nabi Muhammad dengan buah semangka ini pernah dijelaskan dalam beberapa hadis. Salah satunya sebagaimana yang dijelaskan oleh sang istri, Aisyah Ra:
“Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw sering makan semangka disertai ruthab (kurma muda),”. (HR At-Tirmidzy Nomor 1843, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Tirmidzy Nomor 1843).
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bari mengatakan bahwasanya ia pernah menemukan riwayat hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Al-Ausath, bahwa Rasulullah memakan buah semangka dengan dicampur kurma. Meskipun sanad ini lemah, tapi setidaknya ada riwayat yang menjelaskan tata cara nabi memakan buah semangka.
Dalam At-Tadzkiroh Imam Al-Qurtubi menuliskan lebih rinci tentang keutamaan buah semangka:
قلت : و رأيت بخط الفقيه الإمام المحدث أبي الحسن علي بن خلف الكوفي أبي شيخنا أبي القاسم عبد الله و حدث حديثا عليه سماع جماعة على أبي الفرج محمد بن أبي حاتم محمود بن أبي الحسن القزويني في ربيع الأول سنة ثمان و تسعين و أربعمائة قال : [ حدثنا أبو جعفر محمد بن زيد الجعفري في شوال سنة ثمان و ثلاثين و أربعمائة قال : حدثنا أبي قال : حدثنا يحيى بن الحسين الحسيني قال : حدثنا عقيل بن سمرة حدثنا علي ابن حماد الغازي حدثنا عباس ابن أحمد قال : حدثنا أبو بكر بن عياش عن أبي إسحاق عن عاصم بن ضمرة عن علي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا علي فكهوا بالبطيخ و عظموه فإن ماءه من الجنة و حلاوته من حلاوة الجنة و ما من عبد أكل منها لقمة إلا أدخل الله جوفه سبعين دواء و أخرج منه سبعين داء و كتب الله له بكل لقمة عشر حسنات و محا عنه عشر سيئات و رفع له عشر درجات ثم تلا رسول الله صلى الله عليه و سلم { و أنبتنا عليه شجرة من يقطين } ] قال : الدباء و البطيخ من الجنة
Ulama ahli hadis terkemuka Abul Hasan Ali bin Khalaf Al-Khufi dari Abul Qasim Abdullah, dari Abil Faraj Muhammad bin Abu Hatim Mahmud bin Husain Al-Qazwaini dari Abu Ja’far Muhammad bin Zaid Al-Ja’fari dari ayahnya, dari Yahya bin Husain dari Aqil bin Samurah dari Ali bin Hammad Al-Ghazi dari Abbas bin Ahmad dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishak, dari Ashim bin dhamurah dari Aly RA, bahwa Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Yaa Aly, rajinlah memakan buah semangka karena airnya dari surga, dan rasa manisnya adalah rasa manis surga, setiap hamba yang memakan satu suap saja buah ini, Allah memasukkan ke dalam perutnya 70 macam obat dan mengeluarkan dari perutnya 70 macam penyakit, untuk satu suap Allah mencatat untuknya 10 kebajikan dan menghapus darinya 10 keburukan(kejahatan) dan mengangkat(nya) 10 derajat”.
Buah dari Surga
Kemudian Rasulullah SAW membaca firman Allah surat Ash-Shaaffaat ayat 146:
وَاَنۡۢبَتۡنَا عَلَيۡهِ شَجَرَةً مِّنۡ يَّقۡطِيۡنٍۚ
“Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu,” nabi bersabda: labu dan semangka adalah buah dari surga.
Menurut Ibnu Qayyim yang dimaksud semangka dalam hadis tersebut adalah semangka hijau. Semangka hijau lebih cepat dicerna oleh lambung dan lebih cepat bercampur dengan makanan yang ada di dalam perut.
Ibnu Qayyim juga menambahkan bahwa semangka sebaiknya dikonsumsi sebelum makan. Sebagian besar dokter pun menyarankan demikian yakni mengonsumsi semangka sebelum makan dapat mencuci perut dan menghindarkan dari berbagai penyakit.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul
Advertisement