Liputan6.com, Cilacap - Ulama ahi tafsir asal kota yang berjuluk The Cola of Java, Rembang, Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam sebuah pengajiannya menerangkan soal rezeki.
Seseorang tidak perlu khawatir masalah rezeki. Gus Baha menegaskan, Allah SWT Maha Kaya dan tidak akan bangkrut.
Advertisement
Baca Juga
“Kamu ga usah khawatir masalah cukupnya rezeki. Allah itu tidak akan bangkrut,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @NgajiGusBaha, Jumat (26/04/2024).
Gus Baha menyarankan, jika khawatir masalah rezeki harus melihat kebesaran Allah SWT. Mulai dulu hingga sekarang, Allah SWT memberi makan banyak hewan.
Bahkan ada beberapa hewan yang terkategori makannya banyak seperti dinosaurus, unta dan gajah. Meski demikian, hingga saat ini makanan-makanan tersebut tidak pernah habis.
“Lihat, Tuhan mulai membuat langit dulu, memberi makan banyak hewan, termasuk dinosaurus, unta, gajah, sampai sekarang tidak habis,” paparnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Khawatir Soal Rezeki
Jadi, jikalau ada manusia risau soal rezeki ini sangat keterlaluan. Pasalnya yang ia makan hanya sedikit, yakni satu piring.
“Apalagi kalian hanya makan piring,” terangnya.
Gus Baha mengajak jemaah untuk berfikir ulang perihal dari mulai penciptaan langit dan bumi hingga sekarang, Allah memberi makan banyak hewan namun pasokan makanan nyatanya tidak pernah habis.
“Apa kamu tidak berfikir, Allah itu anfaqa, memberi infak, membiayai hewan yang diciptakan Allah mulai dari penciptaan langit dan bumi sudah dari dulu tapi sampai sekarang tidak habis,” tandasnya.
Termasuk yang diberi makan ialah makhluk yang tersohor mampu memakan makanan dalam jumlah yang sangat banyak seperti dinosaurus, hiu dan paus.
“Padahal termasuk yang diberi rezeki itu dinosaurus, makannya berapa banyak, ikan hiu makannya berapa banyak, lah kalau paus?” tandasnya.
Advertisement
Jangan Terlalu Ngoyo
Atas dasar itu, maka Gus Baha melarang orang yang kerjanya terlalu ngoyo. Makan 1 piring saja kerjanya di luar batas kewajaran. Apalagi sampai melalukan hal-hal yang haram seperti korupsi.
“Istrimu makan cuma 1 piring, kamu nyarinya kesulitan, masya Allah Innalillahi wainnailaihi raji’un,” terangnya.
“Makan sepiring saja, kamu kerjanya siang malam, ditambah kamu korupsi, apa-apaan itu. Bodoh kok ga selesai-selesai,” sambungnya.
Oleh sebab itu, kaitannya dengan rezeki, kita harus tawakal. Sementara kerja hanya sebagai ikhtiar saja.
"Satu dunia saja diberi makan, kok kamu tidak tawakal urusan rezeki, keliru itu, soal kerja itu ikhtiar saja,” tandasnya.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul