Komentar Menohok Buya Yahya terkait Suami yang 'Emoh' Pekerjaan Rumah

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya turut angkat bicara dalam salah satu majelisnya. Ia juga menyatakan saat ini banyak suami yang enggan turut mengerjakan urusan rumah

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 03:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pandangan kritis, terjadi ketidakseimbangan dalam pembagian tugas rumah tangga antara suami dan istri, di mana suami cenderung ta mau atau setidaknya enggan untuk membantu pekerjaan rumah.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tradisi patriarki yang masih kuat di beberapa masyarakat, serta persepsi yang salah bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tugas eksklusif istri.

Kondisi ini membuat pendakwah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya turut angkat bicara dalam salah satu majelisnya. Ia juga menyatakan saat ini banyak suami yang enggan turut mengerjakan urusan rumah.

Namun, penting untuk diingat bahwa rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama bagi suami dan istri, dan keterlibatan aktif suami dalam pekerjaan rumah adalah kunci untuk membangun hubungan yang seimbang, harmonis, dan saling menghormati.

Ketika suami tidak mau membantu dalam pekerjaan rumah, hal ini tidak hanya menimbulkan ketidakadilan bagi istri, tetapi juga dapat memengaruhi dinamika rumah tangga secara keseluruhan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Alangkah Indahnya Jika Suami Seperti Ini

Mencuci piring
Membantu istri di dapur. (foto: Freepik.dok)

Suami yang terlibat dalam pekerjaan rumah tidak hanya membantu meringankan beban istri, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung di rumah. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang pembagian tugas rumah tangga.

"Ada suami itu, Masya Allah kalau sudah sampai di rumah enggak mau menyentuh apapun di rumah ego betul karena dia bekerja katanya," ujar Buya Yahya dikutip dari Youtube Channel @Al-Bahjah TV.

Suami kadang berpegangan karena i abekerja dan di kantor mendapat jabatan menterang, jadi tak mau membantuistri termasukmengasuh anak. Padahal jika ditilik istrinya sudah capaik, mulai mengandung melahirkan dan sebagainya.

"Suami sampai di rumah ngelihat anaknya nangis, suaminya berteriak 'mama itu ma....' wah alasannya bukan pekerjaan suami, bukan urusannya juga. Hei Pak, itu anakmu juga Pak," kata Buya Yahya.

"Alangkah indahnya tiba-tiba seorang suami ikut ke dapur merapikan, bersihkan yang kotor, ikut nyuci baju dan sebagainya dan sebagainya. Jadi kita saling tolong menolong jangan biasa memperbudak pasangan, akan tapi berusaha untuk mengabdi kepada pasangan," tandas Buya Yahya.


Yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam Pekerjan Rumah

Orangtua dan anak
mengasuh anak. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)

Menukil Jombang.nu.or.id, hukum suami membantu pekerjaan rumah tangga adalah sangat dianjurkan dalam islam karena perbuatan ini merupakan salah satu wujud akhlak dalam Islam. Bahkan yang mulia dan dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah memberikan kriteria suami terbaik adalah suami yang berbuat baik pada keluarganya,  خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى (sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik pada keluargaku) (HR. Tirmidzi).

Begitu pula dengan keseharian beliau, meski beliau sebagai seorang Nabi dan Rasulullah, namun tidak membuat beliau enggan melakukan kerjaan rumah tangga.

Itulah cara Rasulullah memuliakan, menyayangi, dan memanjakan istri. Hal itu merupakan wujud nyata akhlak mulia yang tawadhu atau rendah hati.

Dalam hadist lain diceritakan dari Aswad yang bertanya kepada Siti Aisyah terkait kebiasaan Nabi Muhammad saat tengah bersama keluarganya.

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi SAW lakukan ketika berada di tengah keluarganya? Aisyah menjawab, “Beliau biasa membantu pekerjaan keluarga di rumah. Jika telah tiba waktu sholat, beliau berdiri dan segera menuju sholat.” (HR. Bukhari).

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya