Kapan Waktu Niat Sholat yang Tepat Dilakukan? Jangan Keliru, Simak Kata Buya Yahya

Niat juga menjadi syarat keabsahan ibadah tertentu, salah satunya dalam ibadah sholat. Niat termasuk rukun sholat yang pertama. Jika tidak niat, maka sholat seseorang tidak sah dan wajib diulang.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 12 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 08:30 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ibadah tidak terlepas dari niat, baik terucap dengan lisan maupun hanya dalam hati. Niat berfungsi untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda tentang niat.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Innamal a'maalu binniyat.

Artinya: "Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya." ( H.R. Bukhari Muslim)

Niat juga menjadi syarat keabsahan ibadah tertentu, salah satunya dalam ibadah sholat. Niat termasuk rukun sholat yang pertama. Jika tidak niat, maka sholat seseorang tidak sah dan wajib diulang.

Lantas, kapan niat sholat dilakukan? Sebelum sholat atau ketika mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram? 

Agar tidak keliru soal waktu niat sholat, mari simak penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Niat Lisan dan Dalam Hati saat Sholat

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Buya Yahya menjelaskan bahwa mengucapkan niat sholat dengan lisan hukumnya sunnah, yang wajib adalah melintaskan niat di dalam hati ketika lisan membaca takbiratul ihram.

Buya Yahya mencontohkan niat sholat Dzuhur. Lisan mengucapkan, “Usholli fardhol dzuhri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.” 

Kemudian ketika takbiratul ihram seraya mengucapkan lafadz “Allahu akbar” dalam hati membaca niat sholat. “Aku melaksanakan sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat ada'an (di dalam waktu dzuhur) karena Allah ta'ala.”

“Ini kesempurnaan niat. Niat yang sesungguhnya ialah waktu mengucapkan Allahu akbar. Dalam Allahu akbar harus melintaskan niat tersebut. Cuma (bacaan) niat tadi panjang, mungkin dengan melintaskan niat itu akan menjadikan orang waswas kadang-kadang," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Ahad (11/8/2024).

Yang Penting dalam Niat Sholat

KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)

Menurut Buya Yahya, yang perlu dipahami dalam niat sholat ada tiga, yaitu:

  1. Bermaksud melakukan sholat, dengan kata ushalli artinya saya sholat;
  2. Menyebut atau menentukan sholatnya, misalkan sholat Dzuhur atau Ashar; dan
  3. Menyebut kefardhuannya.

Jadi, rangkaian niat yang wajib terlintas dalam hati ketika takbiratul ihram sholat Dzuhur, misalnya, dengan lafadz “Ushalli Fardhu dzuhri” sudah cukup. Sedangkan menyebutkan bilangan rakaat, menghadap kiblat, itu hanya kesempurnaan niat saja.

Buya Yahya melanjutkan, ketika sholatnya menjadi makmum, maka niatnya ditambahkan kata “makmuman”. 

Misalnya dalam sholat dzuhur, maka rangkain niatnya ialah “Ushalli fardho dzuhri arba'a rakaatin mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lillahi ta'ala”. 

Artinya, “Saya sholat fardhu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat di dalam waktunya, menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Bacaan Niat Sholat Fardhu

Tata Cara Sholat Dhuha
Ilustrasi Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

1. Niat Sholat Subuh

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Usholli fardhol subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an Lillaahi Ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”

2. Niat Sholat Dzuhur

اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Usholli fardhol dzuhri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”

3. Niat Sholat Ashar

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Usholli fardhol ashri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”

4. Niat Sholat Maghrib

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ

Usholli fardhol maghribi tsalatsa raka'atin mustaqbilal qiblati adaa'an Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.”

5. Niat Sholat Isya

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Usholli fardhol 'Isya'i arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala".

Sebagai catatan, untuk yang sholat berjemaah, tinggal ditambah “makmuman” atau “imaman” sebelum kata “Lillahi ta’ala”. 

Wallahu a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya